kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua alasan pemerintah di keputusan Blok Mahakam


Selasa, 12 September 2017 / 17:58 WIB
Dua alasan pemerintah di keputusan Blok Mahakam


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempersiapkan surat keputusan Menteri ESDM terkait batasan maksimal share down alias transfer hak partisipasi di Blok Mahakam pasca 2017. Batasan maksimalnya sudah ditentukan yaitu sebesar 39%.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Hadi M. Djuraid menjelaskan, Menteri ESDM tidak memberi kesempatan kepada Total mendapatkan 39% participating interest (PI) di Blok Mahakam. Melainkan, Menteri ESDM memberi izin kepada Pertamina jika ingin melakukan share down dengan Total akan diberikan batas maksimal sebesar 39%.

Dengan begitu, keputusan share down tetap ada di tangan Pertamina. "Jadi sepenuhnya tergantung kepada Pertamina, apakah dia mau share down atau tidak. Kalau mau share down dibatasi maksimal 39%," kata Hadi kepada KONTAN, Selasa (12/9).

Keputusan pembatasan maksimal share down sebesar 39% ini pun masih mempertimbangkan porsi mayoritas bagi Pertamina. Jika Pertamina melakukan share down sebesar 39% di blok Mahakam, maka Pertamina masih tetap memegang kepemilikan mayoritas sebesar 51%. Di sisi lain, pemerintah daerah setempat masih bisa mendapatkan PI sebesar 10%.

Di sisi lain, Menteri ESDM juga beralasan keputusan mengenai share down Blok Mahakam ini diambil karena pemerintah ingin mempertahankan produksi Blok Mahakam. Di sisi lain, pemerintah juga tidak ingin cost recovery naik dibandingkan tahun sebelumnya. "Silakan saja. Yang terpenting dua hal itu harus bisa dijaga oleh Pertamina," imbuhnya.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam menyebut pertemuan antara tim Pertamina dan Total sudah dilakukan. Namun belum ada penawaran yang serius dari Total. Maka tidak heran jika sampai sekarang Pertamina belum menentukan valuasi untuk share down Blok Mahakam. 

Seperti diketahui, Pertamina akan mengambil alih kelola Blok Mahakam dari Total tepat pada 1 Januari 2018. Saat ini Pertamina bersama Total tengah fokus untuk melakukan pengeboran sumur agar produksi gas dari blok Mahakam bisa tetap terjaga ketika terjadi alih kelola.

Hingga Agustus 2017, Pertamina telah melakukan investasi untuk pengeboran tiga sumur di Blok Mahakam. Hasil yang cukup bagus dari kegiatan pengeboran ini membuat Pertamina memutuskan untuk melakuka pengeboran 15 sumur hingga akhir tahun. Dengan begitu Pertamina berharap produksi Blok Mahakam pada 2018 nanti bisa sama atau lebih besar dari produksi Blok Mahakam saat ini yang mencapai 1 billion cubic feet (BCF).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×