kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dunia nilai Indonesia tempat investasi yang tepat


Senin, 13 November 2017 / 20:59 WIB
Dunia nilai Indonesia tempat investasi yang tepat


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia memandang bahwa sekarang adalah saatnya yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Bank Dunia (World Bank) yang memandang bahwa Indonesia menjadi tempat berinvestasi yang tepat saat ini didukung oleh berbagai faktor yang sudah dicapai oleh Indonesia.

Saat bertemu Presiden Jokowi di Manila, Filipina, Minggu akhir pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga memuji iklim investasi Indonesia yang dinilainya semakin kondusif sejak beberapa tahun terakhir.

Bank Dunia merinci, pencapaian itu mulai dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir yang stabil, adanya peringkat investasi dari semua lembaga pemeringkat utama, hingga perbaikan regulasi yang tercermin dalam peringkat Ease of Doing Business (EoDB). Adapun pada 2030, Indonesia diperkirakan akan menjadi negara ekonomi terbesar di dunia, memiliki 135 juta kelas konsumsi, dan memiliki 180 juta penduduk pada usia produktif.

“Bahkan di saat ekonomi global melambat, Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang baik daripada negara lainnya,” kata Rodrigo Chavez dalam laporan yang dikutip KONTAN, Senin (13/11).

Lalu, terkait mengapa sekarang adalah waktu yang tepat, Bank Dunia menyatakan ada beberapa faktor, di antaranya Indonesia telah memiliki pembangunan infrastruktur, insentif esktra untuk investasi di dunia industri, reformasi fiskal dan hukum, kebijakan menanggulangi korupsi, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, reformasi kebijakan di sektor ICT, dan confidence dari investor.

Ia pun mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa dunia saat ini tengah berada di tengah ketidakpastian, tetapi Indonesia bisa menghadapi tantangan ini. Artinya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia.

Sebelumnya, Pimpinan Bank Dunia untuk Country Program on Equitable Growth Youngmei Zhou mengatakan, dalam indeks daya saing FDI yang diusung OECD, peringkat Indonesia masih rendah, padahal Indonesia memiliki peringkat EoDB yang membaik secara signifikan. Oleh karena itu, Indonesia perlu menggenjot lebih banyak lagi investasi langsung asing.

Peringkat Indonesia sendiri masih lebih kecil dari China yang hanya menempati peringkat 78 dalam EoDB. Dengan demikian, menurut Youngmei, Indonesia tidak cukup hanya memperbaiki EoDB.

Hal lain di luar EoDB yang harus diperhatikan adalah kualitas tenaga kerja dan infrastruktur. Adapun ia menyebutkan, ada beberapa hambatan yang masih ada di Indonesia sehingga PMA yang masuk tidak maksimal meski EoDB baik.

“Hambatannya di antaranya adalah pembatasan kepemilikan asing di beberapa tempat atau sektor. Lalu, screening yang bersifat diskriminasi, pembatasan pembelian tanah, dan pembatasan modal dan laba. Jadi. Indonesia harus melakukan lebih dari EoDB. Pemerintah harus memperbaiki hal ini,” jelasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×