kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten farmasi siap meracik ekspansi di 2018


Rabu, 13 Desember 2017 / 08:59 WIB
Emiten farmasi siap meracik ekspansi di 2018


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten farmasi menyiapkan berbagai agenda ekspansi pada tahun depan. Bahkan, ada emiten yang mengalokasikan belanja modal 2018 dua kali lipat dibandingkan anggaran 2017.

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) misalnya, siap menggeber ekspansi usaha pada 2018. Emiten farmasi pelat merah ini berniat menggelontorkan belanja modal (capex) cukup besar selama 2018. "Capex tahun depan sekitar Rp 3 triliun," ungkap Ganti Winarno, Sekretaris Perusahaan KAEF kepada KONTAN, Jumat (8/12) pekan lalu.

Rencana belanja modal itu lebih besar dibandingkan anggaran belanja modal 2017 senilai Rp 1,7 triliun. KAEF akan menggunakan belanja modal tersebut untuk mengembangkan bisnis. Meski tak merinci, Winarno menyebutkan KAEF akan mengembangkan bisnis tak hanya sebatas core business, namun juga non core business.

Mengenai sumber pendanaan belanja modal, KAEF akan mengambil dari kas perusahaan. Selain itu, KAEF mempertimbangkan mencari pendanaan dari sektor perbankan.

Saudara KAEF, PT Indofarma Tbk (INAF), juga mengagendakan beberapa aksi korporasi. Misalnya, INAF menjalin bisnis di bidang kosmetik dengan perusahaan asal Korea Selatan. Tahun depan, INAF akan banyak melakukan aksi korporasi yang mendukung kinerjanya.

Beberapa agenda mulai dirancang, antara lain pengembangan dan revitalisasi sejumlah fasilitas, termasuk fasilitas yang sempat mangkrak. "Pendanaannya kurang dari Rp 150 miliar," ungkap Corporate Secretary INAF Arie Genipa, kemarin. INAF akan mengalokasikan pendanaan untuk ekspansi dari kas internal dan pinjaman. Emiten ini juga akan melakukan penyertaan bisnis melalui konsorsium.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga merancang ekspansi di tahun depan. "Sudah pasti ada penambahan pabrik baru dan kapasitas produksi," ujar Vidjongtius, Presiden Direktur KLBF, kemarin.

Terkait belanja modal, KLBF belum mau menyebutkan, dengan alasan pembahasan rencana 2018 baru kelar pada akhir tahun ini.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee, mengatakan ekspansi emiten farmasi merupakan hal positif. "Apalagi bidang farmasi meningkat dengan adanya program BPJS" kata dia. Dengan program BPJS, menurut Hans, kapasitas produksi beberapa emiten farmasi menjadi lebih full, sehingga emiten perlu menambah kapasitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×