kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Food Station: Bisnis beras sulit dapatkan profit saat ini


Senin, 26 Februari 2018 / 19:27 WIB
Food Station: Bisnis beras sulit dapatkan profit saat ini
ILUSTRASI. Beras kemasan PT Food Station Tjipinang Jaya


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini harga gabah masih cukup tinggi. Bahkan, rata-rata harga gabah nasional masih di atas Rp 5.000 per kg.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Food station) Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini sulit untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis beras. Terlebih, harga beras di tingkat konsumen dipatok oleh pemerintah.

Saat ini, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras untuk wilayah Jawa dan beberapa provinsi lain, harga beras medium Rp 9.450/kg dan premium Rp 12.800/kg.

"Kalau beras medium tidak ada keuntungan sama sekali. Tetapi kalau beras premium masih ada keuntungan meski kecil karena biaya operasionalnya tinggi, " ujar Arief, kepada Kontan.co.id.

Arief pun berpendapat, bila seseorang atau perusahaan tertarik terjun ke dalam bisnis beras, maka yang harus dilihat adalah tujuan memasuki bisnis tersebut. Apalagi, dia mengingatkan bisnis komoditas khususnya bisnis beras memiliki margin yang kecil.

Arief mencontohkan Food Station yang tidak fokus pada mencari keuntungan. Pasalnya, perusahaan milik daerah ini berfungsi untuk memenuhi pangan Jakarta, menjaga stabilitas harga, serta mengelola Pasar Induk Beras Cipinang.

"Food Station juga tidak hanya fokus ke beras, jadi diversifikasi income-nya macam-macam," tutur Arief.

Arief menambahkan, bila sebuah perusahaan tertarik menggeluti bisnis beras, maka bisa saja orang atau perusahaan tersebut bermaksud untuk berinvestasi atau ada tujuan lain.

Dia juga menuturkan regulasi pemerintah menjadi penentu bisnis beras saat ini. Tak hanya itu, dia pun berpendapat di tengah konsisi saat ini, maka perusahaan yang memiliki modal keuangan yang besarlah yang mampu bertahan. Hal itu bisa ditunjukkan dari banyaknya penggilingan kecil yang terpaksa menghentikan usahanya karena tidak mampu bersaing.

Berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, dikabarkan bahwa Grup Salim dan Grup Sinarmas tertarik untuk mengambil alih bisnis beras milik PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Namun, perwakilan kedua perusahaan tersebut mengaku belum mendengar adanya rencana tersebut.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×