kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng World Bank, ESDM bikin program tungku


Kamis, 14 Agustus 2014 / 18:52 WIB
Gandeng World Bank, ESDM bikin program tungku
ILUSTRASI. Hindari merusak makanan yang ada di kulkas dengan cari tahu cara menatanya


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) mendukung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat program Tungku Sehat Hemat Energi (TSHE) yang menggunakan pelet kayu sebagai bahan bakar. 

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, bahwa untuk program tungku masak berbahan bakar biomassa tersebut secara bertahap akan diperkenalkan ke 24,5 juta keluarga.

"Sasarannya adalah 40% rumah tangga di Indonesia yang masih menggunakan biomassa tradisional, terutama kayu bakar," kata Rida di Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Kamis (14/8).

Menurutnya, tungku tersebut merupakan solusi untuk mengatasi bahaya polusi udara yang diciptakan tungku kayu bakar. Bahkan, kata Rida, setiap tahun ada 165 ribu kematian dini yang diakibatkan polusi udara. "Jutaan keluarga membutuhkan solusi agar bisa memasak bersih tanpa polusi. Banyak dari mereka tidak sadar dalam bahaya," ungkapnya.

Disamping itu, Country Direktor Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves menyatakan, Bank Dunia mendukung upaya pemerintah untuk memastikan semua orang di Indonesia memiliki akses memasak bersih tanpa polusi pada 2030.

"Peningkatan kesehatan jutaan masyarakat Indonesia akan mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan. Risiko mereka menjadi miskin juga akan berkurang," tuturnya di Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Kamis (14/8).

Sebagai gambaran, sebelumnya, pada Mei 2014, telah ditandatangani dua perjanjian hibah antara Bank Dunia dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mendukung implementasi inisiatif TSHE hingga Desember 2015.

Rodrigo mengatakan, hibah sebesar US$ 300.000 untuk pemerintah, bakal digunakan Direktorat Bioenergi untuk menciptakan sistem yang menentukan kriteria tungku sehat dan hemat energi, sebagi dasar untuk mengembangkan pasar tungku. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk mendesain sebuah program nasional tungku biomassa yang sehat dan hemat energi.

"Sementara, hibah sebesar US$ 190.000 akan disalurkan kepada BRI, sebagai insentif yang membiayai sebagian pemberlian tungku biomassa yang sehat dan hemat energi oleh konsumen di area percontohan yang difokuskan di Jawa Tengah dan Yogyakarta," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×