kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gapmmi: Minat pasar tinggi, wajar impor gandum naik


Jumat, 08 Juni 2018 / 07:00 WIB
Gapmmi: Minat pasar tinggi, wajar impor gandum naik


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya proyeksi impor gandum sebanyak 5%-6% tahun ini oleh Asosiasi Produsen Tepung Terigu (Aptindo) dinilai normal. Pasalnya, bahan baku tersebut dipergunakan untuk produk seperti mi instan, roti dan berbagai makanan dalam kemasan yang mana terus mengalami kenaikan.

"Peningkatan pasar karena permintaan yang mana karena konsumsi naik dan sekarang infrastruktur bagus jadi bisa masuk ke pelosok," jelas Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Sribugo Suratmo, saat dihubungi KONTAN, Kamis (7/7).

Menurutnya, produk-produk berbahan tepung terigu tidak pernah habis diminati pasar sehingga baik konsumsi maupun respon dari perusahaan berbasis tepung terigu bakal terus naik.

Memang mengutip data Badan Pusat Statistik, kenaikan tersebut terbukti dari sisi nilai dan volume. Pada kategori impor biji gandum tanpa kulit yang layak untuk dikonsumsi manusia dalam periode empat bulan pertama 2018 mengalami kenaikan volume sebesar 4,13% menjadi 2,38 miliar kilogram dari year-on-year 2,29 miliar kg.

Seiring dengan kenaikan tersebut, nilai impornya juga naik 13,13% menjadi US$ 585,75 juta dari yoy US$ 517,77 juta.

Asal tahu, mengutip pemberitaan Kontan sebelumnya, Aptindo menyebutkan tren kenaikan impor gandum seiring dengan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP). Selain itu impor gandum di Indonesia tak hanya ditujukan untuk tepung terigu namun juga untuk pakan ternak.

Tahun lalu, impor gandum mencapai 11,3 juta ton, di mana 8,5 juta ton untuk tepung terigu dan sisanya untuk pakan ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×