kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garam impor telat datang ke Tanah Air


Jumat, 11 Agustus 2017 / 06:50 WIB
 Garam impor telat datang ke Tanah Air


Reporter: Abdul Basith | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Garam impor untuk kebutuhan konsumsi dipastikan terlambat masuk ke Indonesia. Gara-gara ada masalah teknis di pelabuhan keberangkatan Australia, garam impor yang dijadwalkan tiba pada 10 Agustus 2017 kemarin, baru akan tiba secara bertahap ke Tanah Air.

Untuk tahap pertama, Kapal Eco Destiny telah merapat di Pelabuhan Ciwandan Banten pada Kamis (10/8) dini hari kemarin. Kapal ini membawa masuk garam sebanyak 25.000 ton.

Corporate Secretary PT Garam Hartono mengatakan, pada tahap pertama garam impor tiba pada Kamis di Pelabuhan Ciwandan akan segera didistribusikan ke industri pengolah garam. Kiriman tahap kedua akan tiba hari ini, Jumat (11/8), sebanyak 27.500 ton melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. "Kemudian pada tahap ketiga baru akan tiba pada tanggal 22 Agustus mendatang dan akan masuk di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, sebanyak 22.500 ton," ujar Hartono kepada KONTAN, Kamis (10/8).

Dia menjelaskan, setelah masuk ke dalam negeri, PT Garam akan segera mendistribusikan garam-garam impor tersebut ke industri skala mikro dan menengah. Tujuannya untuk segera diolah agar memenuhi kebutuhan garam konsumsi masyarakat yang dalam sebulan terakhir kekurangan garam. "PT Garam akan menjual garam konsumsi dengan harga Rp 4.500 per kilogram (kg) hingga Rp 5.000 per kg di pasar," ujar Direktur Keuangan PT Garam Anang Qoyyum.

Keterlambatan masuknya garam ini membuat petani garam gusar. Ketua Himpunan Masyarakat Petani garam (HMPG) meminta agar tahap pemasukan garam impor tidak bersamaan dengan waktu panen raya pada September - Oktober 2017 ini. "Pemerintah harusnya bisa mengatur waktu impor," ujar Hasan.

Selain mengatur waktu impor, Hasan berharap garam impor yang datang saat ini masuk ke dalam gudang sebagai stok. Sehingga harga garam petani tidak terpukul.

Akibat garam impor masuk terlambat, sampai saat ini harga garam di pasaran masih tinggi hingga Rp 6.000 per 250 gram. Padahal sebelumnya harga garam hanya Rp 2.000 per 250 gram. Menurut salah seorang pedagang bernama Asti (25) yang ditemui KONTAN di Pasar Modern Bintaro mengatakan, sampai saat ini garam masih langka di pasar.

"Sekarang stok garam saya tinggal tiga bungkus, dan sepertinya sudah tidak dapat kiriman lagi, karena katanya sudah habis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×