kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Goodyear gandeng startup teknologi garap bisnis pemeliharaan ban on demand


Senin, 05 Februari 2018 / 20:38 WIB
Goodyear gandeng startup teknologi garap bisnis pemeliharaan ban on demand
ILUSTRASI. GDYR serius garap kelas SUV


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - OHIO. Goodyear Tire & Rubber Company berkolaborasi bersama STRATIM, perusahaan startup teknologi dalam program pemeliharaan ban untuk membantu pemilik industri kendaraan On-Demand. Teknologi ini dapat memprediksi kapan waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan atau pergantian ban.

Chris Helsel, Chief Technology Officer Goodyear mengatakan, kami menyadari bahwa jarak tempuh kendaraan semakin meningkat, seperti yang terlihat dari aplikasi dari 15.000 mil per tahun menjadi 5.000 mil per bulan. Hal ini yang menyebabkan permintaan terhadap pemeliharaan ban juga meningkat, terutama bila pemilik bisnis transportasi On-Demand mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan pelanggannya. 

Bisnis On-Demand merupakan model bisnis yang terlahir dari keinginan konsumen untuk memenuhi kebutuhan barang maupun jasa dengan proses yang praktis dan fleksibel dalam hal waktu pemesanan. Dalam bisnis berkonsep On-Demand, kecepatan waktu adalah hal yang sangat krusial karena bergerak berdasarkan permintaan konsumen tentu akan berbeda dengan sistem bisnis konvensional.

Goodyear melihat bisnis transportasi On-Demand sebagai pasar yang sedang berkembang. Hal ini juga terjadi di Indonesia, sejumlah startup secara serius mengembangkan bisnis layanan On-Demand yang sejauh ini terlihat menjanjikan, seperti layanan transportasi online maupun tranportasi logistik yang sudah merambah hampir diseluruh kota di Indonesia.

Wicaksono Soebroto, Head of Communications PT Goodyear Indonesia, Tbk. mengatakan, kemajuan teknologi membuat masyarakat dengan mobilitas tinggi semakin mudah menjangkau suatu tempat. Sehinggga tak heran jika layanan On-Demand seperti transportasi online juga meningkat. “Kami terus melakukan inovasi agar program ini juga dapat di terapkan di Indonesia sehingga kami dapat berkolaborasi dengan pemilik perusahaan tranportasi On-demand dalam melakukan pemeliharaan ban,” kata Wicaksono dalam siaran pers, Senin (5/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×