kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GPRA baru realisasi 20% anggaran


Senin, 11 Juli 2011 / 07:20 WIB
ILUSTRASI. Hingga akhir tahun SMRA menargetkan bisa menggenggam marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) terhitung irit dalam menggunakan anggarannya. Meski semester satu sudah berlalu, penggunaan belanja modal perusahaan ini belum mencapai setengah dari dana yang dianggarkan.

Sepanjang semester satu lalu, GPRA baru menggunakan capital expenditure (capex) sekitar Rp 80 miliar. "Dari total capex kami sebesar Rp 400 miliar, baru kami realisasikan sekitar 20%," kata Rosihan Saad, Sekretaris Perusahaan GPRA di Jakarta, akhir pekan lalu (8/7).

Gapuraprima menggunakan dana capex tersebut untuk melakukan pembebasan lahan. Selama semester pertama 2011, perusahaan pengelola apartemen Bellezza ini melakukan pembebasan lahan di beberapa kawasan di sekitar Jakarta.

Pembebasan lahan tersebut antara lain dilakukan di Bekasi, Depok dan Bogor. "Kami banyak melakukan pembebasan lahan di sekitar lahan yang sudah kami kuasai," terang Rosihan.

GPRA berencana membangun kawasan residensial berupa landed house di sebagian besar lahan yang dibebaskan tersebut. Kawasan perumahan ini terutama akan dibangun di lahan yang berlokasi di pinggira Jakarta. Sementara, untuk lahan-lahan yang berlokasi di Jakarta, perusahaan properti ini tetap lebih fokus mengembangkan apartemen.

Selain itu, GPRA juga mengubah fokus pengembangan bisnisnya tahun ini. Saat ini, yang menjadi fokus utama perusahaan properti adalah penambahan landbank.

Sampai saat ini GPRA juga masih mencari pendanaan untuk rencana ekspansi lain yang sudah diagendakan perseroan ini. Tahun ini, perusahaan properti ini antara lain mengagendakan akuisisi lima pusat perbelanjaan. Lokasi pusat perbelanjaan tersebut tersebar di Jakarta, Bekasi, Bandung dan Solo.

Sebelum ini GPRA sempat berencana mendanai akuisisi tersebut dengan melakukan penerbitan saham baru. Namun perseroan ini akhirnya membatalkan rencana rights issue tersebut. Alasannya, perseroan ini melihat potensi kenaikan BI rate.

Karena itu, kini perusahaan properti ini berusaha mencari pendanaan perbankan. "Kami pikir saat ini lebih baik kami melakukan kerjasama dengan pihak perbankan daripada melakukan rights issue," tambah Rosihan.

GPRA memastikan pihaknya akan segera mendapatkan pinjaman dari beberapa bank dalam waktu dekat. Mayoritas bank pemberi pinjaman merupakan bank lokal. Namun Rosihan belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut perihal pinjaman tersebut. "Bulan ini kami akan tandatangani kerjasama dengan satu bank lokal, nilainya nanti saja kalau sudah deal," elaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×