kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga apartemen di Jakarta cenderung stagnan akibat pandemi


Rabu, 07 April 2021 / 21:18 WIB
Harga apartemen di Jakarta cenderung stagnan akibat pandemi
ILUSTRASI. Gedung apartemen di Jakarta, Senin (5/4/2021).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senior Associate Director Colliers Indonesia (konsultan properti) Ferry Salanto menyatakan harga jual apartemen yang terletak di kawasan Jakarta saat ini cenderung relatif stagnan akibat menurunnya perekonomian dan pandemi.

Menurut pengamatannya, rata-rata harga jual apartemen stagnan di angka sekitar Rp 35 juta per meter persegi.

"Pada kuartal I 2019 harga rata-rata adalah sekitar Rp34,1 juta per meter persegi, sedangkan harga rata-rata pada kuartal I 2018 adalah sekitar Rp32,9 juta meter persegi," jelasnya pada pemaparan yang berlangsung virtual, Rabu (7/4).

Ia melanjutkan, dari sisi pengembangan apartemen, developer akan melanjutkan sebagian besar proyek, dan kegiatan konstruksi bisa kembali pulih setelah program vaksinasi.

Baca Juga: Pengamat properti: Insentif PPN mendongkrak penjualan para pengembang

Sedangkan terkait dengan insentif yang diberikan pemerintah untuk menggenjot kinerja penjualan sektor properti, Ferry menduga bahwa dampak program insentif dari pemerintah belum begitu terlihat.

"Sudah terlihat adanya kenaikan peminat pembeli unit apartemen, terutama terhadap proyek apartemen yang sudah jadi atau selesai pembangunannya. Beberapa proyek diprediksi akan diserahterimakan pada kuartal II atau kuartal III 2021, untuk mengejar keuntungan dari insentif PPN," sambungnya.

Ia juga menilai, harga jual diperkirakan akan tetap stagnan di jangka pendek karena proyek yang belum jadi harus bersaing dengan proyek yang mendapat insentif PPN. "Namun, apabila insentif PPN berakhir, dipastikan harga akan naik," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×