kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara naik, Ancora bidik pertumbuhan 5%


Minggu, 07 Januari 2018 / 18:33 WIB
Harga batubara naik, Ancora bidik pertumbuhan 5%


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus membaiknya harga batubara dan harga minyak dunia disambut sumringah oleh PT Ancora Indonesia Resource Tbk. Perusahaan berkode saham OKAS yang bergerak di bidang jasa pertambangan, peledakan dan perdagangan ini menargetkan pendapatan bisa terkerek hingga 5%.

Direktur Utama OKAS, Teddy Kusumah mengatakan dengan membaiknya harga batubara dan minyak dunia pastinya akan sangat berefek pada kinerja OKAS. Dengan begitu permintaan jasa pertambangan melalui peledakan akan semakin meningkat.

"Tahun ini, untuk jasa pertambangan sendiri kita targetkan pendapatan meningkat 5% dari tahun sebelumnya," terangnya kepada KONTAN, Minggu (7/1).

Sayangnya Teddy tidak mengetahui detil realisasi pendapatan tahun 2017. Yang jelas target pendapatan tahun 2017 sekitar US$ 100 juta - US$ 120 juta.

Peningkatan pendapatan itu kemungkinan akan diraih melalui kontrak baru selain yang ada sekarang ini. Namun, Teddy belum bisa menjabarkan dengan siapa kontrak tersebut akan diteken. Yang jelas, kata Teddy, melalui klien-klien yang lama yang pernah melakukan kontrak di tahun 2016.

"Kita punya klien lama yang pernah melakukan kontrak di tahun 2016. Kemungkinan mereka kembali lagi," urainya.

Adapun per 30 September 2017 lalu, OKAS memiliki lima klien. Diantaranya: PT Chevron Pacific Indonesia, PT Pama Persada, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), PT Adaro Indonesia dan PT Freeport Indonesia (PTFI).

"Meski harga batubara naik, tidak ada perubahan harga jasa ditahun ini. Karena harga sudah dilakukan diawal kontrak," ungkapnya.

Selain itu, tahun ini OKAS menargetkan akan mulai melakukan drilling tambang emas milik PT Indotan Lombok Barat Bangkit yang pada tahun lalu diakuisisi olehnya. Teddy bilang, teknologi drilling atau pengeboran tersebut bekerjasama dengan perusahaan asal China yaitu Sinomine.

Asal tahu saja, OKAS membeli 100% saham milik Southerm Arc Mineral Inc di Indotan Lombok Pte, Ltd. Sementara Indotan Lombok Pte Ltd memiliki 90% saham PT Indotan Lombok Barat Bangkit yang memiliki IUP di Lombok Barat berlokasi di pulau Lombok dengan nilai US$ 2 juta.

Teddy bilang, dari satu konsesi tambang terdapat tiga wilayah pertambangan. Namun, produksi emas tersebut belum dapat diketahui dengan alasan baru akan dilakukan pengeboran.

"Yang jelas produksi emas tersebut masih bisa dilakukan delapan sampai 10 tahun ke depan. Prospeknya jika sampai waktu segitu bisa menghasilkan US$ 100 juta - US$ 200 juta," tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×