kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga bawang merah kembali melonjak


Selasa, 22 Juni 2010 / 14:57 WIB
Harga bawang merah kembali melonjak


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Harga rata-rata nasional bawang merah kembali mencapai puncak harga tertinggi dalam setahun terakhir. Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan harga rata-rata nasional Selasa (22/6) sudah mencapai harga Rp 18.495 atau mengalami kenaikan dibandingkan harga rata-rata bulan Mei sebesar Rp.14.098 per kg.

“Kenaikan lebih dipicu adanya faktor alam seperti curah hujan di daerah produsen,” kata Jimmy Bella, Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Kemendag Selasa (22/6). Menurutnya, perkembangan kenaikan harga terakhir ini bersumber pada menurunnya produksi bawang akibat curah hujan yang masih tinggi.

Menurut Jimmy, tidak semua daerah yang mengalami kenaikan harga bawang, karena ada beberapa daerah yang masih tetap panen bawang sehingga produksinya masih mencukupi untuk daerahnya. Namun, untuk Jakarta dan wilayah lainnya yang tergantung dengan pasokan bawang dari daerah produsen bawang misalkan Kabupaten Brebes yang mengalami penurunan produksi.

“Daerah yang mengalami kenaikan harga itu biasanya daerah yang tidak bisa memasok bawang sendiri dan harus mengandalkan pasokan dari daerah lainnya,” jelas Jimmy. Dari pantauan harga secara nasional di Kemendag, harga bawang di sejumlah kota besar seperti Medan mencapai Rp 18.000 per kg, sedangkan Jakarta Rp 14.000 per kg dan Makassar Rp 16.000 per kg.

Kenaikan harga bawang merah ini tercatat selama Juni terus mengalami kenaikan. Dibandingkan Juni tahun lalu harga bawang relatif lebih stabil di harga Rp. 12.417 per kg. Untuk mengetahui kenaikan harga itu, Kementerian Perdagangan mencurigai adanya penurunan pasokan dari daerah produsen atau seretnya bawang impor masuk ke pasar. “Nanti saya coba koordinasikan dengan Kementerian Pertanian,” kata Jimmy.

Menurut Jimmy, bawang merah termasuk produk yang bebas diperdagangkan dan tidak diatur pemerintah seperti layaknya beras atau gula. Sehingga, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi untuk melakukan impor atau membuat kebijakan impor. “Ini bukan produk yang diatur,” rincinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×