kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak WTI menguat jelang rilis hasil pertemuan OPEC


Jumat, 22 Juni 2018 / 17:57 WIB
Harga minyak WTI menguat jelang rilis hasil pertemuan OPEC


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pengumuman hasil pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC di Wina, harga minyak mentah menguat. Pelaku pasar menanti apakah OPEC menyepakati kenaikan produksi atau sebaliknya, yang akan menjadi penentu tren harga minyak ke depan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (22/6) pukul 16.30 WIB, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2018 di Nymex-AS berada di level US$ 66,34 per barel atau naik 1,24% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga minya bergerak cukup fluktuatif namun tetap mencatat penguatan sebesar 2,3%.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, ada tiga faktor yang mendorong harga minyak kembali menguat di akhir pekan ini. Yang utama, pembahasan mengenai produksi pada pertemuan negara-negara anggota OPEC, hari ini.

"Diskusi masih terbagi jadi dua kubu, yaitu kubu Arab Saudi dan Rusia yang menginginkan peningkatan produksi, dan kubu Iran yang menentang," ujar Ibrahim, Jumat (22/6).

Ketidaksepakatan Iran terhadap rencana peningkatan produksi minyak OPEC lantaran hal tersebut tidak akan menguntungkan bagi Iran. Pasalnya, Iran tidak akan mampu menggenjot produksi lebih tinggi pascamemperoleh sanksi baru dari Amerika Serikat (AS).

Sementara, Arab Saudi dan Rusia melihat perlunya peningkatan produksi di tengah berkurangnya suplai dari Iran, Venezuela, dan Libya secara drastis. Ibrahim menilai, peningkatan produksi Arab Saudi dan Rusia juga guna memenuhi permintaan China yang berpotensi bergeser dari AS akibat perang tarif dagang.

"Kalau China jadi mengenakan tarif pada impor minyak mentah AS pada 6 Juli nanti, pembeli kemungkinan mencari produsen lain karena harga minyak AS akan menjadi kurang menarik. Inilah yang mendorong inisiatif Arab Saudi dan Rusia menaikkan produksi," papar Ibrahim.

Ia cukup optimistis, rapat OPEC hari ini akan berakhir dengan keputusan menaikkan produksi. Menurut Ibrahim, hal tersebut tidak akan membuat harga minyak mentah tertekan, karena produksi nantinya akan tetap terserap oleh kebutuhan China.

Lanjut Ibrahim, penguatan harga minyak hari ini juga didukung oleh dollar AS yang terkoreksi. Mengutip Bloomberg, indeks dollar hari ini turun 0,42% ke level 94,460.

"Dollar melemah salah satunya karena beberapa data Eropa dirilis cukup baik," paparnya. Di antaranya, data PMI jasa Eropa bulan Juni yang dirilis melebihi ekspektasi 53,7 yaitu menjadi 55,0. PMI manufaktur sesuai konsensus yaitu di posisi 55,0. Data PMI sektor jasa Jerman dan Prancis bulan ini juga berhasil melampaui ekspektasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×