kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMAS masuk bisnis kontraktor pertambangan batubara


Senin, 01 Juli 2019 / 15:49 WIB
IMAS masuk bisnis kontraktor pertambangan batubara


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) masuk bisnis pertambangan. Melalui anak usahanya PT Wahana Inti Selaras (Wisel), IMAS mengambil alih 97,5% saham PT Prima Sarana Gemilang (PSG), yang merupakan perusahaan kontraktor batubara.

Pada 25 Juni 2019, Wisel dan PT Tritunggal Intipermata (pemilik 97,5% saham PSG) meneken perjanjian jual beli sebanyak 292.500 unit saham PSG yang setara 97,5% kepemilikan saham.

"Nilai transaksi pengambilalihan saham tersebut sebesar Rp 295 miliar," tulis Direktur Utama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis 27/6) pekan lalu.

Selama ini IMAS memiliki lini bisnis alat berat yang kontribusinya cukup signifikan. Selama Januari hingga Maret tahun ini, IMAS mencatatkan penjualan mobil, truk dan alat berat kepada pihak ketiga senilai Rp 2,48 triliun, sementara penjualan mobil, truk dan alat berat kepada pihak yang berelasi senilai Rp 72,19 miliar. Jadi nilai total penjualan mobil, truk dan alat berat mencapai Rp 2,55 triliun atau 54,26% dari seluruh penjualan IMAS selama kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 4,70 triliun.

Di sisi lain, PSG merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan batubara dan memiliki keterkaitan erat dengan produk-produk divisi alat berat IMAS.

IMAS menilai, setidaknya ada tiga manfaat dari kehadiran PSG menjadi entitas anak usaha mereka. Pertama, posisi PSG sangat strategis bagi Indomobil. Pasalnya, kebutuhan PSG akan alat berat yang signifikan menjadi pangsa pasar tersendiri bagi lini bisnis alat berat IMAS.

Kedua, transaksi ini akan menjadi sinergi antara divisi alat berat IMAS dan bisnis PSG. Ketiga, memperkuat struktur usaha IMAS yang diharapkan membawa dampak positif bagi mereka secara keseluruhan.

Namun, rencana transaksi ini juga memiliki risiko, yakni batubara merupakan komoditas yang harganya fluktuatif terkait pasokan dan kebutuhan batubara global. "Namun hal ini kami mitigasi dengan kontrak PSG yang sebagian besar merupakan kontrak kerja jangka panjang," sebut Jusak.

Rencana akuisisi ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana ketentuan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Tritunggal Intipermata dan Wisel adalah pihak yang terafiliasi dengan IMAS. Hal ini mengingat Tritunggal Intipermata memiliki secara langsung 18,17% saham IMAS. Kemudian, IMAS menguasai 86% saham Wisel secara tidak langsung melalui PT IMG Sejahtera Langgeng. Di saat yang sama, IMAS juga memiliki langsung 14% saham Wisel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×