kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Implikasi ekonomi digital akan jadi pembahasan rapat IMF


Rabu, 14 Maret 2018 / 07:00 WIB
Implikasi ekonomi digital akan jadi pembahasan rapat IMF
ILUSTRASI. Ilustrasi Belanja Online Lewat Media Sosial


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menyiapkan visi khusus dalam pertemuan tahunan Internasional Monetery Fund (IMF) dan World Bank (WB) Oktober 2018 nanti. Yakni terkait perkembangan teknologi guna mendorong financial institution dan financial operation negara berkembang.

Menteri Keuangan sekaligus Wakil Ketua Panitia IMF WB, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembahasan ini karena teknologi berubah sangat cepat. Ini dapat mempengaruhi dan mengganggu institusi keuangan dan financial operation. "Ini akan kami bahas dalam development comite, saya sendiri pemimpinnya," jelas Menkeu, Selasa (13/3).

Menkeu optimistis Indonesia bisa mendapatkan hasil optimal dari misi tersebut. World Bank dan banyak negara lain juga konsen munculnya teknologi yang bergerak cepat dan bisa mempengaruhi robotisasi, artificial intelligence dan kapasitas negara.

Apalagi dalam dua minggu lagi akan ada pertemuan G20 di Argentina. Pertemuan itu juga akan membahas munculnya digital ekonomi dan e-commerce termasuk implikasi dan pengaruhnya terhadap kebijakan ekonomi negara. "Implikasinya dari sisi perpajakan, kepabeanan dan financial," jelas Sri Mulyani.

Rapat tahunan IMF-WB di Bali juga akan fokus pada keputusan capital increase Bank Dunia yang berhubungan dengan kebutuhan untuk Sustainable Development Gold PBB, terutama pengembangan negara miskin.

Gubernur BI yang juga Wakil ketua Panitia Rapat Tahunan IMF-WB Agus Martowardojo menambahkan, substansi pembahasan adalah agar semua pihak memberikan perhatian bagi ekonomi dunia ntuk tumbuh berkesinambungan, kuat dan implusif.

Pembahasan juga terkait kebijakan Amerika Serikat (AS) yang akan menaikkan suku bunga. Ini bisa berdampak negatif pada negara berkembang, karena penguatan mata uang dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×