kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inalum tawar murah saham milik Rio Tinto


Rabu, 21 Maret 2018 / 12:00 WIB
 Inalum tawar murah saham milik Rio Tinto


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah membeli 40% hak partisipasi atau participating interest Rio Tinto di tambang Grasberg PT Freeport Indonesia memasuki babak baru.

Memasang target selesai April 12018, induk BUMN tambang, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) rupanya sudah mengajukan harga penawaran untuk 40% porsi PI milik Rio Tinto. "Inalum menawar 40% seharga US$ 550 juta," ujar sumber KONTAN.

Dalam menghitung valuasi harga PI 40% milik Rio Tinto, Inalum menyewa Morgan Stanley, PricewaterhouseCoopers (PWC) dan Danareksa. Untuk membiayai akuisisi hak milik Rio Tinto, Inalum akan mendapat pinjaman dari bank Jepang, Amerika Serikat dan bank-bank nasional.

Tawaran harga itu terbilang murah, bahkan lebih rendah ketimbang Inalum membeli langsung saham Freeport McMoran (FCX) di New York Stock Exchange. Per 20 Maret 2018, pukul 23.19 WIB, harga FCX bertengger di harga US$ 18,39 per saham.

Nah, dari risalah pembahasan divestasi saham Freeport Indonesia yang didapat KONTAN, ada alasan Inalum berani memasang tawaran rendah: Rio Tinto ingin hengkang dari Grasberg. Perusahaan itu ingin menjadi perusahaan tambang yang peduli terhadap lingkungan. Adapun, Freeport Indonesia dinilai banyak terbelit masalah lingkungan.

Jika ini benar, negosiasi divestasi saham Freeport Indonesia bakal kembali alot. Pasalnya, tahun 2015, FCX menawarkan 10% saham Freeport Indonesia seharga US$ 1,9 miliar atau US$ 7,6 miliar untuk 40% saham Freeport Indonesia. Adapun hitungan harga pemerintah Indonesia yakni hanya US$ 3,2 miliar.

Head of Corporate Comunication Inalum, Rendi A Witular enggan berkomentar terkait tawaran harga PI tersebut. Dia hanya menyatakan, "Pembelian PI Rio Tinto untuk menyatukan equity interest dan economic interest menjadi 51% bagi Indonesia, sementara 49% untuk Freeport McMoran," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (20/3).

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menegaskan, jika valuasi harga selesai, Inalum segera bernegosiasi dengan Rio Tinto. "Jika semua sepakat, baru lapor ke Menteri ESDM untuk dikeluarkan IUPK," ujarnya.

Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirrus) Budi Santoso menilai, negosiasi itu dikebut demi mencapai target penyelesaian kesepakatan di April nanti. Yang penting, tetap cermat dan hati-hati meski harus ngebut mengejar target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×