kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indopora bidik kontrak baru Rp 1,1 triliun


Jumat, 09 Juni 2017 / 16:35 WIB
Indopora bidik kontrak baru Rp 1,1 triliun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (Indopora) optimistis peluang bisnis konstruksi masih cukup besar, karena pemerintah masih terus melanjutkan pembangunan infrastruktur dan perumahan. Perusahaan melihat potensi untuk mendapatkan kontrak-kontrak pembangunan fondasi, testing dan pemadatan tanah masih terbuka lebar.

Tahun ini, perusahaan berkode emiten IDPR ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp 1,1 triliun. Target itu meningkat 11,1% dibandingkan pencapaian kontrak anyar tahun 2016 senilai Rp 990 miliar. Dengan tambahan kontrak carry over tahun lalu senilai Rp 500 miliar, maka total kontrak yang akan dihadapi IDPR tahun ini akan mencapai Rp 1,6 triliun.

"Saya melihat pemerintahan Presiden Jokowi sangat luar biasa masih dengan pembangunan infrastrukturnya dan terus berkomiten menyediakan hunian bagi masyarakat sehingga opportunity Indopora masih sangat besar. Tapi pelaksanaan proyek-proyek itu memang akan tergantung pada kondisi makro ekonomi kita," kata Dwi Janto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indopora di Jakarta, Jumat (9/6).

Dwi bilang, sebagian besar dari target tersebut atau sekitar 75%-80% dari proyek gedung. Sedangkan, sisanya 20%-25% diharapkan dari proyek infrastruktur. Porsi tersebut tidak jauh berbeda dari komposisi kontrak baru yang didapat Indopora tahun 2016.

Hingga minggu kedua Juni ini, perusahaan sudah berhasil mengantongi kontrak anyar sebesar Rp 410 miliar atau 37,2% dari target tahun ini. Pencapaian ini tumbuh 45% dari perolehan periode yang sama tahun 2016. "Namun sebagian besar proyek ini baru akan kami digarap setelah lebaran," ungkap Dwi.

Proyek-proyek tersebut diantaranya diperoleh dari proyek Siloam Cinere, Enam ruas Jalan tol Gerbang Selatan Tanjung Barat, Pabrik Astra Honda Motor paket II, The Lana Alam Sutera, Gedung Tissue Culture Lab Fase II Sentul, Apartemen Evencio Margoda, PLTU Lontar TAngerang, Midtown Office Serpong, Proyek Jakarta Indah Meikarta, Connecting Bridge One Galaxy, Family Entertaiment Senayan 2.

Sementara di luar Jabodetabek, Indopora telah mendapatkan proyek baru diantaranya Solder Oile Tol Cisumdawu, Mall Grand Sungkono LAgoon, Jalan tol Pemalang-Batang Seksi 4, Jembatan Bandung Icon, Cirebon 2CFPP pile.

Selain-selain proyek tadi, Indopora juga akan segera mendapatkan kontrak test pile satu proyek gedung terbesar di Jakarta senilai Rp 56 miliar. "Itu baru test pile saja. Biasanya kontraktor pemenang test pile akan menggarap main pile juga. Jadi masih ada peluang untuk dapatkan itu," kata Dwi.

Tahun ini, Indopora yakin bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 10%. Sementara ahun 2016, kinerja perusahaan melambat signifikan, karena banyak pengerjaan dari proyek yang mereka dapatkan mengalami kemunduran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×