kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri sosis keluhkan kelangkaan daging sapi


Selasa, 10 April 2012 / 08:53 WIB
Industri sosis keluhkan kelangkaan daging sapi
ILUSTRASI. Bayern Munchen vs PSG: Menang 2-3, Les Parisiens balas luka lama ke The Bavarians


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kelangkaan bahan baku daging sapi membuat produsen sosis kewalahan. Walau langka dan harganya naik tinggi, pengusaha daging sapi olahan mengaku belum mampu mengalihkan bahan baku daging ke produk lokal.

Herman Tanu Setiawan, Direktur Utama CV Sicma Inti Utama mengatakan, akibat kelangkaan itu, harga daging sapi untuk industri olahan telah mencapai Rp 54.000 per kg, naik 17,3% harga normal Rp 46.000 per kg. Sicma Inti membutuhkan daging sapi 30 ton per bulan. "Keberadaan daging tidak jelas, sudah harga mahal kami juga harus menunggu pasokan distributor," katanya, Senin (9/4).

Walau mengalami kelangkaan, Herman mengaku belum bisa mengalihkan bahan baku daging impor ke daging sapi lokal. Sebabnya, sampai saat ini belum terbangun jaringan pemasaran dari sentra peternakan ke industri pengolahan. Oleh karena itu, Herman meminta pemerintah menjadi perantara dan fasilitas jaringan distribusi daging sapi.

Kelangkaan pasokan daging sapi juga diungkapkan Suharjito, Ketua Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI). Untuk itu dia bilang, sejumlah perhimpunan pengusaha mulai dari importir, distributor, industri olahan, hingga pengusaha ritel yang membutuhkan daging sapi dalam pekan ini akan menggelar pertemuan mencari solusi keadaan ini.

Dalam pertemuan itu, Suharjito mengungkapkan, pengusaha juga akan meminta pemerintah membuktikan keberadaan pasokan daging sapi. "Kalau memang mereka bilang stok masih ada 8.000 ton, itu ada di mana, kami siap borong untuk memenuhi pasokan kami," kata Suharjito kepada KONTAN.

Menurutnya, adanya stok 8.000 ton tidak pas dengan kondisi nyata saat ini. Mereka berharap pemerintah mau melakukan survei bersama-sama untuk membuktikan kondisi pasokan daging sapi secara riil di lapangan.

Akibat kelangkaan itu distributor tak lagi bisa menyuplai kebutuhan pasar termasuk permintaan supermarket dan industri olahan daging sapi yang mencapai 225 ton per hari. Salah satu supermarket yang kekurangan pasokan adalah Carefour.

Satria Hamid, Head of Public Affairs PT Carefour Indonesia sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan suplai daging sapi ke Carefour sejak satu bulan terakhir berkurang 25% dari 5,5 ton per hari menjadi 4,2 ton per hari. Akibatnya, harga daging sapi melonjak jadi Rp 79.500 per kg dari harga normal Rp 65.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×