kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Infrastruktur gas lewat virtual pipe ditarget 2018


Rabu, 12 Juli 2017 / 17:27 WIB
Infrastruktur gas lewat virtual pipe ditarget 2018


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) targetkan realisasi pembangunan infrastruktur gas melalui pola virtual pipeline bisa berjalan pada tahun depan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, program virtual pipeline menjadi salah satu andalan untuk bisa memperluas pendistribusian gas.

Adapun saat ini, kata Wiratmaja, pemerintah masih melakukan tahapan finalisasi dari studi yang dilakukan oleh tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (PGN) serta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Untuk membangun infrastruktur gas Indonesia memang harus melalui perencanaaan yang terintegrasi. Oleh karena itu, hal ini kesempatan baik bagi Indonesia membangun infrastruktur di seluruh wilayah, tidak hanya di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Wiatmaja merinci, rencananya akan ada empat kluster virtual pipeline yang sudah disusun pemerintah dengan biaya sekitar Rp 48 millar.

Pertama, kluster I Papua, kluster II Maluku, kluster III Nusa Tenggara, serta kluster IV Natuna. Namun pembangunannya tidak dilakukan secara bertahap.

"Apakah 16 titik atau 50 titik, kluster yang paling optimum yang mana. Ini sedang dipelajari. Kami berharap tahun depan sudah implementasi," katanya di Jakarta Convention Centre (JCC) usai acara Gas Indonesia Summit, Rabu (12/7).

Asal tahu saja, menurut data dari Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sejak 2013 penyaluran gas dalam negeri sudah mencapai 3.774 billion british thermal unit per day (bbtud). Angka ini terus meningkat hingga diperkirakan mencapai 3.932 bbtud pada 2017 atau lebih dari 58% dari pasokan keseluruhan baik ekspor ataupun domestik. Pasokan gas untuk domestik pun secara konstan sejak 2003 sampai 2016 terus meningkat dengan persentase naik rata-rata 9% per tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×