Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kementerian Perhubungan bertanggung jawab atas tiga proyek dalam Program Metropolitan Priority Area (MPA) senilai Rp 410 triliun. Tiga proyek merupakan hasil pertemuan Indonesia Japan Joint Economic Forum yang diselenggarakan pada 8 – 10 Oktober 2012 di Tokkyo, Jepang.
Tiga proyek itu yakni mass rapid transport Cikarang-Balaraja, pengembangan pelabuhan skala internasional di Cilamaya dan perluasan Bandara Soekarnoo Hatta. "Tiga dari lima proyek flagship MPA ini merupakan tugas yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan," kata Atase Perhubungan RI di Tokyo Popik Montanasyah dalam siaran persnya, Rabu (10/10).
Sumber pendanaan proyek ini berasal dari pemerintah dan swasta. Skemanya bisa melalui Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dengan porsi investasi murni swasta lebih besar yakni 55% dan kombinasi antara Public-Private Partnership APBN dan pinjaman dengan porsi 45%.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa selaku pimpinan delegasi Indonesia menyatakan, kerjasama ekonomi dengan Jepang ini mempunyai peranan penting untuk mewujudkan program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan MPA. Dia minta Jepang mengkaji kemungkinan kerja sama dalam pengembangan industri dan meningkatkan investasi di Indonesia.
Selain Hatta Rajasa, delegasi Indonesia terdiri dari Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif Mari Elka Pangestu serta beberapa pejabat dari berbagai kementerian. Sedangkan pihak Jepang diwakili Menteri Luar Negeri dan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri beserta jajarannya dan para pelaku usaha di Jepang yang berminat untuk ikut menanamkan investasi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
