kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intani dan Tanihub gelar panen raya di Ujung Genteng


Minggu, 07 Maret 2021 / 20:05 WIB
Intani dan Tanihub gelar panen raya di Ujung Genteng
ILUSTRASI. Intani dan Tanihub gelar panen raya di Ujung Genteng.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Korporasi Petani (corporate farming) yang dibangun Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (Intani) bersama TaniHub Group dan mitra membuahkan hasil.  Budidaya padi seluas 1.000 hektar di kawasan Ujung Genteng Ciracap Sukabumi Selatan panen raya, Minggu (7/3/2021).

Hasilnya, peningkatan produksi dari semula rata-rata hanya 4-5 ton per hektar menjadi 6 - 7,5 ton per hektar. Kenaikan produksi sekitar 30 persen. “Kami senang petani kami meningkat produksinya dan pendapatannya,” ungkap Sekretaris Camat Ciracap, Burhanudin.

Ketua Umum Intani Guntur Subagja mengungkapkan korporasi petani dibangun terintegrasi dari hulu sampai hilir. Intani menggandeng Tanifund untuk pembiayaan petani, PT PIP untuk benih unggul dan pupuk, PT MBN untuk off-taker, Gapoktan, dan pesantren sebagai hub ekosistem di lapangan. Intani mendukung konsep korporasi petani yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mensejahterakan petani.

Baca Juga: Bulog bakal realisasikan impor daging kerbau 80.000 ton bertahap

“Kami membangun ekosistem mulai dari input produksi, budidaya (on-farming), pasca panen (off-farming) dan pasarnya,” papar Guntur dalam keterangannya, Minggu (7/3).

Presiden Tanihub Group Pamitra Wineka mengatakan, keterlibatan TaniFund dalam proyek budidaya padi bersama Intani merupakan bukti komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan petani melalui kolaborasi dengan pelaku agribisnis lainnya.
 
“Kami merasa senang dapat berpartisipasi dalam proyek ini karena melibatkan ribuan petani yang tentunya membutuhkan dukungan pendanaan untuk dapat mengembangkan usaha mereka. Kami berharap model bisnis seperti ini dapat direplikasi di banyak tempat, karena pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan membutuhkan peran serta aktif dari berbagai pemangku kepentingan,” kata Pamitra.

Guntur memaparkan, dalam Korporasi Petani terintegrasi ini memberikan solusi bukan hanya mengatasi dan memberikan kemudahan permodalan, tapi juga pendampingan, teknologi budidaya, sampai off-taker produk petani.

Baca Juga: Pemerintah keluarkan izin impor daging 100.000 ton

Pesantren menjadi hub dalam ekosistem di lapangan memudahkan komunikasi, edukasi, pengelolaan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan di lapangan. “Ini seiring dengan arahan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mendorong akselerasi ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan berbasis pesantren,”jelas Guntur.

Direktur Tanifund Edison Tobing mengikuti prosesi tanam perdana pada Oktober tahun lalu serta panen perdana di Maret 2021, menilai keterlibatan pesantren dalam ekosistem Intani dapat menjadi salah satu solusi pemberdayaan komunitas petani. “Para santri dapat mendorong para petani muda untuk berpartisipasi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan melalui ekonomi kerakyatan di masyarakat lokal,” ujarnya. 

Selanjutnya: GPMT prediksi permintaan pakan ternak naik 20% saat Ramadan dan Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×