kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland tunjuk Accor kelola hotel Praxis Surabaya


Kamis, 13 November 2014 / 12:08 WIB
Intiland tunjuk Accor kelola hotel Praxis Surabaya
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

SURABAYA. PT Intiland Development Tbk, secara resmi menggandeng Accor Group untuk mengelola hotel di dalam kawasan superblok Praxis, Surabaya, Jawa Timur. Merek yang akan disematkan pada hotel dengan 288 kamar tersebut adalah Mercure. 

"Kontrak kerjasama antara Intiland dan Accor Group sudah ditandatangani hari ini, Rabu, dan akan berlangsung selama 10 tahun," ujar Wakil Presiden Direktur dan COO PT Intiland Development Tbk, Sinarto Dharmawan kepada Kompas.com, Rabu (12/11) kemarin

Kawasan superblok Praxis sendiri berada di central business district (CBD) Surabaya. Dirancang sebagai kawasan terpadu yang bersifat simbiosis dengan gedung Intiland Tower. Selain hotel, Praxis juga berisi apartemen, perkantoran, dan ritel, serta dilengkapi dengan fasilitas hiburan seperti bioskop, ruang serbaguna, gymnasium dan kolam renang.

Kehadiran Mercure Praxis, menggenapi jumlah fasilitas akomodasi yang akan memenuhi pasar perhotelan Surabaya menjadi sebanyak 17 hotel dengan 2.473 kamar dalam dua tahun ke depan.

Selain Mercure Praxis, keenambelas hotel lainnya adalah Quest Hotel, Crown Prince, Harris @Skyline Tower, Citadines, Holiday Inn Express, Grandhika, Solaris, Swissbel Inn, Rich Palace, Wahana, Swiss-Belhotel Darmo, Grand Clarion, Grand Aston, Swiss-Belhotel Ciputra World Surabaya, Double Tree, dan Aryaduta. 

Menurut hasil riset Colliers International Indonesia, posisi aktual kamar hotel eksisting saat ini sebanyak 7.336 unit. Dengan pertumbuhan sekitar 2,5%, maka jumlah kamar hotel melonjak menjadi 11.019 unit. 

Pertumbuhan pasokan tersebut disertai dengan meningkatnya tarif kamar rerata. Selama semester satu saja, tarif rerata mencapai 2,7% untuk hotel berklasifikasi bintang tiga menjadi Rp 352.228. Peningkatan juga terjadi pada hotel bintang 4 sebesar 7,9% menjadi Rp 435.991 dan hotel bintang 5 beranjak 4,7% menjadi Rp 732.805.

Pertumbuhan hotel di Surabaya didorong melonjaknya jumlah kedatangan wisatawan asing dan domestik. Selama periode Januari-April 2014 saja, turis asing yang berkunjung melalui Bandara Internasional Juanda mencapai 15.859, atau meningkat 1,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. 

"Ke depan, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat dengan penambahan jumlah penerbangan ke dan dari Surabaya. Wisatawan dari Malaysia masih mendominasi sebanyak 22 persen dari total wisatawan asing yang datang melalui Bandara Internasional Juanda diikuti wisatawan dari Singapura dan Tiongkok," papar Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto.

Pelancong asing bermalam di hotel-hotel Surabaya selama rerata 2,99 hari. Sementara wisatawan domestik selama rerata 1,97 hari. Hal ini menarik, mengingat selama lima tahun terakhir, rasio tamu hotel berbintang di Surabaya, dikuasai turis domestik dengan angka 85:15.

Dengan bertambahnya hotel baru yang mengindikasikan ketatnya persaingan, mengakibatkan  tingkat okupansi mengalami penurunan tajam sebesar 9% sampai 15% dibandingkan dengan semester yang sama tahun 2013. 

Namun, meskipun hunian menurun, tarif kamar rerata harian menunjukkan tren meningkat. Secara keseluruhan, hotel berbintang di semua kategori mengalami pergeseran tarif sebesar  2,7%-7,9%. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×