kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor asal India akan bangun pabrik gula di Maluku


Selasa, 10 Juli 2018 / 16:44 WIB
Investor asal India akan bangun pabrik gula di Maluku
ILUSTRASI. Investor Asal India Akan Bangun Pabrik Gula di Maluku


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hermes Sugar Indonesia, salah satu perusahaan yang berinduk di India, akan membangun pabrik gula di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Rencananya, pabrik gula tersebut akan memiliki kapasitas produksi 10.000 ton cane per day (TCD).

Corporate Director Hermes Sugar Indonesia Parekat Vyat Shivanand mengatakan, pihaknya akan segera melakukan Feasibility Study (FS) terkait pembangunan pabrik gula ini. Namun, PT Hermes Sugar Indonesia dan pemerintah daerah Seram Bagian Barat sudah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) terkait kemudahan perizinan berinvestasi.

Menurut Shivanand, salah satu tantangan Hermes Sugar Indonesia adalah mendapatkan lahan untuk menanam tebu, dimana ini merupakan produk kunci untuk pabrik gula. Tak hanya itu, masalah logistik pun akan menjadi perthatin Hermes Sugar Indonesia karena letaknya yang terpencil. Sementara, untuk tenaga kerja, Hermes Sugar Indonesia akan berupaya mempekerjakan masyarakat dari wilayah tersebut.

"Kami tetap berkomitmen dengan proyek ini, kami akan langsung melakukan FS bulan depan dengan perkiraan waktu FS 60 - 90 hari. Dengan bantuan pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian, saya rasa pembangunan ini bisa berlangsung 24 - 26 bulan," terang Hermes.

Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya listrik, Shivanand mengatakan, mereka akan membangun pembangkit listrik tenaga biogas sebesar 25 MW dengan memanfaatkan limbah tebu. Nantinya 15 MW akan digunakan untuk kebutuhan operasional, dan sisanya akan dijual ke PLN.

Dana yang dikeluarkan untuk pembangunan pabrik dan pembangkit listrik ini sebesar US$ 125 juta. Ini belum, termasuk sewa lahan, yang rencananya akan tersedia seluas 25.000 ha.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, dari total lahan perkebunan seluas 25.000 tersebut, setidaknya 20% harus bermitra dengan petani.

Shivanand mengungkap, nantinya gula yang diproduksi ini akan dipasarkan di dalam negeri. Pasalnya, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. "Sekarang ini Indonesia masih mengimpor gula. Kami mencoba untuk mensubsitusi itu, jadi pasar di Indonesia masih sangat besar," ujar Shivanand.

Sementara itu, Bupati Seam Bagian Barat Yasin Payado berharap dengan adanya investasi ini akan membuka peluang bagi sektor lainnya untuk berinvestasi di Kabupaten Seram Bagian Barat. Menurutnya, SBB memiliki potensi yang sangat besar baik di bidang pertanian maupun pariwisata. "Kami berharap kerjasama ini saling menguntungkan. Harapn kami supaya semuanya bisa berjalan dalam waktu dekat dan sesuai dengan seluruh perencanaan yang ada," ujar Yasin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×