Kupang. Tim Konsorsium Belanda berencana survei potensi energi listrik arus laut Selat Gonsalu, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Tim sudah berada di Kupang. Kalau tidak ada halangan, hari ini, Selasa (2/2), tim akan turun ke lokasi untuk melakukan survei," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Andre Koreh kepada Antara di Kupang, Selasa (2/2).
Menurut dia, kedatangan tim itu sesungguhnya hanya ingin melakukan survei kembali, karena hasil survei sebelumnya sudah diserahkan ke Pemerintah NTT di Belanda pada pertengahan Desember 2015 lalu.
"Ini tindaklanjut dari kunjungan kami bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya pada pertengahan Desember 2015 ke Belanda, untuk mempresentasikan potensi energi listrik arus laut Selat Gonsalu, di Kabupaten Flores Timur," ucapnya.
Dia mengatakan, setelah tim kembali dari lokasi, akan dilanjutkan dengan pembahasan lebih lanjut, sebelum adanya kesepakatan bersama dengan Pemerintah RI.
Juru Bicara tim konsorsium Belanda Latif Gau mengatakan, kedatangan tim ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya.
Setelah pertemuan sebelumnya, sudah banyak hal yang dipersiapkan dan kedatangan tim ini lebih pada studi lapangan, kata Latif Gau yang didampingi Van den Eijiden dari Tridal Bridge dan Mamix Muller dari Perusahan Maritim Consultan.
Andre Koreh menambahkan, dari hasil survei awal menunjukkan, arus Selat Gonsalu memiliki kekuatan 2,5 meter/detik pada bulan gelap dan 3,5 meter/detik pada bulan terang.
"Di Indoensia ini ada 12 titik arus yang bisa dijadikan sebagai pembangkit energi listrik, dan Selat Gonsalu merupakan terbaik," ungkapnya.
Bahkan para ahli Turbin di Belanda mengatakan, arus Selat Gonsalu mampu menghasilkan listrik 300 Mega Watt, katanya mengutip hasil pertemuan di Belanda.
(Bernadus Tokan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
