kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadikan Palantir startup paling bernilai (3)


Kamis, 24 Maret 2016 / 11:16 WIB
Jadikan Palantir startup paling bernilai (3)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Bisnis analisis data dan keamanan data membawa Alexander Karp menjadi miliarder baru dunia. Tanpa latar belakang yang kuat di bidang teknologi informasi maupun jaringan, tak menjadi kendala bagi Alex membesarkan Palantir Technologies. Berbekal kemampuan manajerial yang kuat, ia mampu membentuk tim yang solid sehingga bisnis Palantir berkembang pesat. Namun, Palantir sempat tersandung sejumlah kasus menyangkut privasi warga negara.

Berhasil mengembangkan perusahaan yang awalnya hanya senilai puluhan juta dollar AS lalu menjelma menjadi US$ 20 miliar pada akhir 2015, tentu bukan perkara mudah. Bisa jadi, ini salah satu pencapaian terbesar Alexandar Karp, Chief Executive Officer (CEO) Palantir Technologies.

Berbekal kemampuan manajerial yang kuat, Alex mampu menyulap perusahaan big data dan penyedia layanan keamanan data perusahaan itu menjadi besar seperti sekarang.

Pemilik harta sebesar US$ 1,6 miliar tersebut mempunyai sifat perfeksionis. Ini membantunya mengelola Palantir. Walaupun tidak terlalu menguasai bidang informasi teknologi dan keamanan jaringan, namun Alex mamou membuat tim yang kuat untuk mengembangkan bisnis big data Palantir. Misal, ia bisa menggandeng Peter Thiel yang merupakan pendiri Paypal.

Alex juga mempunyai strategi bisnis kuat dan bagus untuk membantu Palantir berkembang.Diversifikasi produk juga ia lakukan.

Berdasarkan laman resmi perusahan, Palantir mempunyai 18 layanan mulai dari anti fraud, kemanan jaringan, asuransi analisis sampai beberapa solusi teknlogi yang bisa disesuaikan dengan keinginan klien. Namun jika secara garis besar, Palantir mempunyai dua produk utama. Yakni,  Palantir Gotham yang digunakan untuk analisis melawan terorisme. Produk ini ditujukan untuk beberapa instansi pemerintahan.

Selain itu, Palantir juga mempunyai produk Palantir Metropolis yang merupakan produk yang ditujukan untuk perusahaan swasta seperti pengelola dana, perbankan dan beberapa perusahaan jasa finansial lain.

Karena bisnis perusahaan ini erat kaitannya dengan analisis data pribadi orang atau institusi, Palantir kerap tersandung masalah. Kasus terakhir ketika Palanthir bekerja sama dengan Wikileaks melacak pembocor salah satu dokumen Wikileaks.

Kasus ini bermula ketika salah satu insinyur Palantir setuju melakukan penelusuran dan identifikasi kelompok yang berusaha melakukan serangan siber terhadap Wikileaks. Pelaku pun ditemukan, namun cara kerja Palantir yang menerobos hak-hak privasi mengundang kritik pedas.

Para aktivis kebebasan Amerika Serikat  menganggap kegiatan Palantir merupakan potensi ancaman karena bisa memonitor privasi warga negara.

Setelah insiden ini, Alex memutuskan membentuk tim yang bertugas untuk mengawasi insinyur-insinyur Palantir yang melakukan perjanjian yang tidak etis. Alex sendiri mengklaim termasuk orang yang menghormati privasi orang lain.

Namun insiden tersebut tidak terlalu banyak mempengaruhi visi dan langkah ekspansi Palanthir. Bisnis perusahaan ini tetap membesar. Malah, saat ini Palantir merupakan salah satu dari tiga perusahaan rintisan alias startup yang mempunyai valuasi terbesar.

Nilai perusahaan Palantir hanya kalah dari Uber, Xiaomi dan Airbnb. Valuasi Palantir bisa kian membesar karena jumlah klien Palantir pun terus bertambah.

Paling baru, Palantir berhasil menggaet raksasa keuangan asal Swiss, Credit Suisse Group AG. Palantir akan menyediakan layanan perlindungan data atas transaksi yang berpotensi menimbulkan masalah ke depannya. Credit Suisse menggandeng Palantir setelah bank pesaingannya di Swiss yaitu UBS Group AG menderita kerugian sebesar US$ 2,3 miliar dari kejahatan siber.

Dari bisnis analis dan keamanan data inilah membawa Alex masuk jajaran orang terkaya dunia. Pundi-pundi Alex bisa bertambah karena saat ini status Palantir masih perusahaan startup.              
        
(Selesai)




TERBARU

[X]
×