kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jawaban Menteri Susi soal tudingan berbohong


Rabu, 21 Juni 2017 / 17:28 WIB
Jawaban Menteri Susi soal tudingan berbohong


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, semua data perikanan yang ia sampaikan ke publik sesuai dengan kajian yang benar. Tidak ada rekayasa apalagi manipulasi soal data tersebut.

"Jadi berita tentang Menteri Susi buat kebohongan publik, ya kalau saya tidak pakai data, bohong. Tidak boleh bicara data, kalau tidak ada datanya," tegas Susi saat temu media di kantornya, Senin (19/6).

Ia menyatakan, data-data perikanan yang disampaikannya sudah sesuai dengan perhitungan Badan Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Di samping itu, data soal Perikanan hasil riset dan kajian KKP ternyata tidak berbeda jauh dengan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Memang secara general produksinya secara nasional naik. Tapi di beberapa wilayah ada yang merah. Seperti di Sorong, kenapa Sorong merah? Karena pencuri ikan dari Filipina masuk ke situ. Kalau ke sebelah barat takut jadi mereka geser ke sana," terang Susi.

Susi mengatakan KKP, terus berupaya memperbaiki dunia perikanan dan kelautan. Ia mengaku, memang masih ada sejumlah kekurangan dari apa yang dikerjakannya selama ini. “Misalnya produksi rumput laut masih kurang baik karena musim hujan kemarin,” tuturnya.

Maka dari itu, bila ada pihak-pihak yang menuduh Susi menyebar kebohongan publik. Tuduhan itu tidak benar dan Ia siap melawan. Susi menegaskan, selama ini data perikanan yang disampaikannya kepada media adalah sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.

Sebelumnya, beredar kabar, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri mengkritik, kinerja Menteri Susi Pudjiastuti. Ia merasa data kinerja perikanan yang selama ini disampaikan oleh Susi adalah bohong dan Susi telah melakukan kebohongan publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×