kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang Ramadan, investor bisa mencermati saham konsumsi dan ritel


Rabu, 02 Mei 2018 / 07:45 WIB
Jelang Ramadan, investor bisa mencermati saham konsumsi dan ritel


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Ramadan semakin dekat. Selain waktu afdal bagi umat muslim beribadah, investor bisa memanfaatkan momentum tahunan ini untuk mencari berkah di bursa saham.

Sejumlah saham sektoral diyakini akan bergerak lebih cepat sepanjang Ramadan, seirama dengan proyeksi kinerja keuangannya. Lantas, saham mana saja yang menarik untuk dilirik selama bulan puasa, yang jatuh pada pekan ketiga di bulan ini?

Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman menyebut, beberapa saham di sektor konsumsi dan otomotif melaju lebih cepat menjelang bulan puasa. Ini membuat saham di sektor itu lebih menarik dilirik selama Ramadan.

Maklumlah, belanja untuk makanan dan minuman meningkat di bulan puasa. "Selain itu, kebutuhan mobil dan motor ikut naik untuk transportasi mudik," kata Norico ke KONTAN, Senin (30/4) lalu.

Norico merekomendasikan beberapa saham yang dapat dilirik sepanjang bulan Ramadan, antara lain saham Indofood Sukses Makmur (INDF), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Unilever Indonesia (UNVR), Astra International (ASII), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) dan Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).

Sementara, analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengemukakan, selain saham sektor konsumsi, saham daily product, ritel dan media akan mendapat efek positif sepanjang bulan puasa. Beberapa saham itu adalah Surya Citra Media (SCMA), Media Nusantara Citra (MNCN), CPIN, JPFA, Matahari Department Store (LPPF), UNVR dan Mayora Indah (MYOR).

"Kalau SCMA, CPIN, JPFA dan saham sektor konsumsi, saya melihat bagus-bagus fundamentalnya. Jangan lupa ICBP dan INDF juga," ungkap Achmad.

Investor bisa masuk ke saham tersebut. Ini mengingat harganya belum rebound terlalu banyak, apalagi setelah pekan lalu harga hampir semua saham menyusut.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, saham sektor ritel akan paling diuntungkan bulan ini. "Ini karena, efek lebaran lebih berdampak ke penjualan, disusul sektor konsumer yang bergerak positif," jelas dia.

Cermati fundamental

Secara umum, Achmad Yaki menyarankan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian investor sebelum masuk ke pasar saham. Pertama, investor perlu memperhatikan emiten mana saja yang memiliki kinerja keuangan yang positif dan konsisten.

Salah satu caranya, investor perlu memperhatikan bagaimana kinerja keuangan emiten. "Misalnya, investor dapat mencermati laporan keuangan emiten selama kuartal I-2018," kata Achmad.

Selanjutnya, investor perlu jeli menilai apakah emiten tersebut memiliki potensi kenaikan kinerja pada kuartal berikutnya. Dengan begitu, investor dapat meminimalkan risiko kerugian serta memaksimalkan keuntungan.

Sedangkan beberapa saham yang diprediksi bergerak negatif selama bulan puasa, antara lain berasal dari sektor industri dasar seperti semen, keramik dan kontruksi. Investor perlu mewaspadainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×