kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jonan beli motor listrik untuk putrinya


Senin, 30 Oktober 2017 / 05:20 WIB
Jonan beli motor listrik untuk putrinya


Sumber: Antara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membeli sepeda motor listrik sebagai upaya mendorong program kendaraan listrik nasional.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia harus segera mengadopsi kehadiran kendaraan listrik. Program kendaraan listrik ini harus bisa maju untuk generasi masa depan, untuk lingkungan hidup yang lebih baik, kemandirian energi, serta penghematan devisa negara," kata Menteri Jonan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Jonan memulai upaya transformasi program kendaraan listrik tersebut dengan membeli satu sepeda motor listrik buatan Viar, yakni Viar Q1.

Cerita pembelian motor listrik tersebut cukup unik yang diawali dari Jonan bertemu seorang stafnya saat menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia pada Sabtu (28/10).

Staf tersebut datang menemui Jonan dengan menggunakan motor listrik Viar.

Saat itu, Jonan langsung tertarik mencobanya, namun sayang karena hujan, maka tidak dapat mencoba motor mantan stafnya tersebut.

Masih penasaran, Jonan pun menghubungi staf tersebut untuk bertemu kembali pada Sabtu malam, dan akhirnya dapat mencoba motor listrik itu.

Tidak menunggu lama, Jonan memutuskan untuk membeli satu motor Viar Q1 untuk diberikan kepada putrinya, Monica Jonan.

Keesokan harinya pada Minggu pagi, motor listrik yang mampu melaju dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam dan jarak tempuh sekali pengisian baterai sekitar 70 kilometer itu pun tiba di kediaman Jonan.

Motor listrik tersebut dibeli Jonan seharga Rp16,7 juta.

Sebelumnya, pada 19 Oktober 2017, saat menerima tim produsen motor Gesits di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jonan juga berkesempatan mencoba motor listrik produksi Garansindo dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu.

Usai mengendarai Gesits, Jonan menuturkan emisi yang dikeluarkan motor tersebut sangat rendah.

"Tidak ada mesinnya, hanya ada baterai dan sistem transmisinya saja, jadi perawatannya juga sangat murah," ujarnya.

Saat itu, Jonan juga menyampaikan kepada produsen motor listrik agar nanti menjual produknya ke masyarakat dengan harga yang kompetitif.

"Saya menyarankan jika sudah diproduksi massal, kalau bisa harga jualnya dapat bersaing dengan motor yang menggunakan bahan bakar minyak," sebutnya.

Untuk mendorong pemanfaatan kendaraan listrik, Jonan pada akhir Agustus 2017 menggandeng para pemangku kepentingan untuk memberikan sumbang saran terkait Rancangan Peraturan Presiden tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik untuk Transportasi Jalan.

"Bapak Presiden juga minta kalau bisa cepat selesai dan didorong setidaknya selesaikan peraturannya dulu," ujarnya.

Dalam pertemuan yang diikuti pelaku usaha, asosiasi, pengamat, dan kementerian terkait, Jonan juga menyampaikan akan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menerapkan kebijakan larangan penjualan kendaraan mesin diesel dan bensin mulai 2040. (Kelik Dewanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×