kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

J&T Express targetkan mengirim 1,5 juta paket per hari di tahun ini


Selasa, 31 Juli 2018 / 09:01 WIB
J&T Express targetkan mengirim 1,5 juta paket per hari di tahun ini
ILUSTRASI. Aktivitas bisnis logistik J&T Express


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis logistik dan kurir disebut-sebut tengah merekah dalam beberapa tahun terakhir. Dorongan dari tren e-commerce dan sokongan dari perbaikan infrastruktur disinyalir menjadi penopang utama pertumbuhan bisnis ini. Hal demikian juga dirasakan oleh J&T Express.

Key Account Manager J&T Express, Iwan Senjaya, mengklaim, pada Semester I-2018 ini kinerja J&T Express meningkat signifikan sampai dengan tiga kali lipat. Capaian itu didorong oleh momentum Puasa dan Lebaran.

“Kami mengalami peningkatan di angka 1 juta paket per hari selama masa peak season menjelang Lebaran kemarin. Lebaran sendiri memiliki kontribusi kurang lebih 100% dari total pengiriman biasa,” terang Iwan kepada Kontan.co.id, Senin (30/7).

Iwan mengungkapkan, hingga akhir tahun, pihaknya menargetkan bisa mencapai di angka 1,5 juta paket per hari. Menurutnya, e-commerce, masih menjadi penyokong utama J&T Express. Bahkan, pengiriman paket e-commerce lebih mendominasi sebesar 60% dibandingkan dengan paket lainnya.

“Banyak yang melek teknologi karena pembelian bisa dilakukan melalui smartphone dan rasa kepercayaan yang kian meningkat terhadap e-commerce dan pemain logistik. Sampai saat ini persentase pengiriman paket e-commerce dibandingkan lainnya 60 banding 40,” jelasnya.

Untuk momentum besar seperti Asian Games, Iwan menyebut belum ada pengaruhnya terhadap J&T Express. Hanya saja, perlu ada penyesuaian untuk jalur distribusi. Meski secara umum, tidak berdampak signifikan karena pengantaran paket J&T Express didominasi dengan menggunakan sepeda motor.

Iwan juga menekankan infrastruktur sebagai penunjang penting dalam bisnis logistik dan kurir ini. Pembangunan infrastruktur juga yang menurutnya berpengaruh besar terhadap naiknya peringkat Logistic Performance Index (LPI) Indonesia 2018 dari posisi 63 menjadi 46 dalam rilis yang dikeluarkan World Bank.

“Itu menggembirakan. Kami baru mulai berjalan tiga tahun di bisnis ini, jadi belum bisa bilang ideal atau tidak. Tapi dengan adanya pembangunan infrastruktur, pasti akan menambah kecepatan dan mengurangi biaya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×