kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin: Pebisnis tak masalah siapapun yang menjadi Presiden


Minggu, 05 Agustus 2018 / 21:46 WIB
Kadin: Pebisnis tak masalah siapapun yang menjadi Presiden
ILUSTRASI. ANALISIS - Raden Pardede


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melihat, pemilihan presiden tahun depan sebagai salah satu event lima tahunan yang harus disambut dengan baik. Memang awalnya pelaku usaha akan merasa khawatir terkait dengan keamanan. Namun nyatanya, sejak reformasi tidak ada hal krusial yang berdampak pada perekonomian.

Raden Pardede, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik menyampaikan bahwa pelaku usaha tak terlalu pusing mengenai siapa yang akan jadi presiden. Selama kondisi sosial dan politik stabil, maka pebisnis pun bisa dengan tenang menjalankan usahannya.

“Buat mereka (pelaku usaha) itu bisnisnya harus survive dalam masa apa saja. Dalam artian, kalau ternyata Jokowi, mereka akan survive dan kalau bukan Jokowi pun mereka akan survive,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (5/8).

Menurutnya, kriteria presiden harus memiliki visi yang jelas mengenai pembangunan ekonomi serta memiliki kapabilitas politik yang kuat. Saat ini, yang dilakukan Jokowi sudah cukup baik dengan fokus pada pembangunan infrastruktur yang masif di seantero negeri.

Kekuatan Jokowi juga dapat dilihat dari sisi perhatian terhadap rakyat miskin, karena selain melakukan blusukan, Jokowi juga dekat dengan rakyat kecil dan paham persoalan yang ada.

Raden berharap, Jokowi bisa memiliki kapabilitas dan kekuatan yang lebih ke depannya agar dirinya bisa menghadapi tantangan ke depan dengan lebih mudah. Seperti diketahui, saat ini Jokowi bukan merupakan ketua partai sehingga sedikit tak leluasa dalam menentukan kebijakan politik.

“Sekarang ini demokrasi dan desentralisasi, ini tidak berfungsi secara produktif untuk implementasi kebijakan. Untuk mengubah itu tidak gampang karena beliau bukan pemimpin partai poltik, ini tantangan beliau ke depan yakni harus mereformasi bagaimana institusi politik dan birokrasi berjalan efektif,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×