Kaltim akan bangun irigasi di lahan 48.500 hektare

Sabtu, 27 Desember 2014 | 17:46 WIB Sumber: Antara
Kaltim akan bangun irigasi di lahan 48.500 hektare

ILUSTRASI. Nasabah Merapat, Cek Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Senin (10/7)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/09/2022.


SAMARINDA. Pemprov Kaltim pada 2015 berencana membangun irigasi sawah dan rawa seluas 48.500 hektare, sehingga produksi padi 2014 yang diperkirakan 432.606 ton gabah kering giling (GKG) bisa ditingkatkan.

"Rencana pembangunan irigasi seluas 48.500 hektare itu terdiri dari irigasi tersier dari APBN murni seluas 20.500 hektare, APBN perubahan 13.000 seluas hektare, dan irigasi pembangunan rawa seluas 15.000 hektare," ucap Ibrahim, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kaltim di Samarinda, Sabtu.

Pembangunan irigasi tersier di lahan sawah dan rawah itu dilakukan karena pihaknya memfokuskan pada program mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan, yakni dengan membangun berbagai sarana, prasarana, dan peralatan pertanian untuk membantu meringankan tugas petani.

Pembangunan sarana dan prasarana pertanian dari APBN tersebut lanjut dia, merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat terhadap program pertanian di daerah, sehingga ke depan Indonesia bisa swasembada beras.

Sedangkan program yang akan dilakukan dari dana APBD Kaltim katanya, pihaknya telah membuat program prioritas, di antaranya akan mewujudkan peningkatan produktivitas padi sawah dari 4,7 ton per hektare menjadi 5 ton perhektare, yakni dengan penggunaan benih unggul bermutu, pemupukan, pengolahan lahan, dan pengairan yang memadai.

Hal lain yang dilakukan adalah melakukan peningkatan intensifikasi tanaman dari satu kali tanam menjadi dua kali, bahkan jika layak menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

Pihaknya juga akan melakukan perluasan areal, atau melakukan optimalisasi lahan seperti mencetak sawah, jaringan irigasi desa, pengembangan kawasan tanaman padi dan tanaman pangan lain pada 50 kecamatan strategis yang telah ditetapkan.

Program lainnya adalah melakukan pelatihan bagi tenaga pendamping (penyuluh) dan petani, karena peran tenaga penyuluh pertanian sangat efektif dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman.

Saat ini kata dia lagi, Dinas Pertanian Kaltim tidak saja mengembangkan tanaman pangan berupa padi, tetapi juga jagung, kedelai, dan tanaman lain. Hal ini dilakukan karena beberapa komoditas tanaman pangan di luar padi cukup potensial dikembangkan di kabupaten dan kota di Kaltim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa

Terbaru