kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KCIC-CRIC siapkan alih teknologi kereta cepat


Senin, 16 Mei 2016 / 20:36 WIB
KCIC-CRIC siapkan alih teknologi kereta cepat


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bekrja sama dengan China Railway International Co Ltd (CRIC) mempersiapkan alih teknologi kereta cepat Jakarta-Bandung dengan menyelenggarakan pelatihan teknologi tahap kedua bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang akan terlibat langsung dalam pembangunan dan pengelolaan proyek tersebut.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Hanggoro Budi Wiryawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan pelatihan tahap kedua yang mengikutsertakan 18 orang Tim Teknis terdiri dari 11 orang dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, tiga orang dari PT Kereta Cepat Indonesia China dan empat orang dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) berlangsung dari 15 hingga 22 Mei 2016 di Beijing.

Menurut Hanggoro pelatihan SDM tahap kedua dari lingkungan terkait pengelolaan Kereta Cepat di Indonesia tersebut akan diwujudkan melalui serangkaian pelatihan teknis yang dilaksanakan secara bertahap agar SDM Indonesia menguasai pembangunan dan pengelolaan teknologi baru Kereta Cepat.

"Komitmen alih teknologi tersebut merupakan bagian penting dari kesepakatan yang tertuang dalamjoint venture agreement antara konsorsium Indonesia dan Konsorsium China dalam pembangunan Kereta Cepat," katanya, Senin (16/5).

Dia menjelaskan materi yang diterima peserta pelatihan Kereta Cepat dari Indonesia tahap ini, meliputi sistem teknologi, persinyalan/sistem komunikasi, teknologi EMU (Electric Multiple Unit), teknologi terkait infrastruktur dan teknologi keselamatan (safety) Kereta Cepat.

"Kegiatan pelatihan ini merupakan pelatihan gelombang kedua, setelah tahap pertama yang telah dilakukan pada bulan Maret 2016," katanya.

Hanggoro mengatakan gelombang pertama yang berjumlah peserta 14 orang, secara keseluruhan berasal dari lingkungan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai bagian dari kontraktor pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Materi yang disampaikan, lanjut dia, adalah terkait inovasi pembangunan infrastruktur perkeretaapian dan inovasi metode kerja konstruksi sipil.

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung akan melibatkan puluhan ribu SDM Indonesia mulai dari pembangunan konstruksi hingga pengelolaan kereta cepat. 

"Untuk gelombang pertama kemarin difokuskan pada Wika yang akan ikut dalam pelaksanaan konstruksi Kereta Cepat Jakarta Bandung," imbuh Hanggoro.

Untuk selanjutnya, dia menambahkan rangkaian pelatihan dalam rangka alih teknologi tersebut akan lebih masif dengan melakukan pengiriman personil dari Konsorsium Indonesia yang akan disekolahkan di China dan sekaligus melakukan kegiatan magang di CRIC.

Tidak hanya itu, lanjut dia, Konsorsium Indonesia dan Konsorsium China pun akan menyiapkan pelatihan di Indonesia bagi ribuan tenaga kerja lokal yang akan bersinggungan langsung dengan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

"Semoga dengan pelatihan tersebut, SDM Indonesia akan menguasai teknologi baru di sektor perkeretaapian dan siap mengelola Kereta Cepat Indonesia di masa yang akan datang," tandas Hanggoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×