kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenhub: Pembangunan tol bukan solusi kemacetan


Minggu, 11 September 2011 / 16:22 WIB
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Monika Novena | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Rencana pembangunan 6 ruas tol dalam kota dinilai tidak akan jadi solusi kemacetan. Hal ini disampaikan oleh Bambang Susantono, wakil menteri perhubungan.

Berapa pun jumlah jalan yang dibuat tidak akan menjawab permasalahan kemacetan. Penambahan jumlah jalan justru akan menambah masalah kemacetan. "Tetap akan terjadi suatu titik kemacetan karena jalan yang ada tidak dapat menampung dan mengatasi kebutuhan," kata Bambang.

Justru yang harus di utamakan adalah memperbesar kapasitas angkutan umum. "Fasilitas umum itu harusnya lebih banyak dari kendaraan pribadi. Saya lihat belum ada keberpihakan pada transportasi umum. Prinsipnya harus seimbang antara membangun jalan dengan mengembangkan kapasitas angkutan."

Hal senada juga di sampaikan oleh Danang Parikesit, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia. "Saya ragu apakah dalam jangka panjang 6 ruas tol itu akan menekan penggunaan kendaraan dan kemacetan."

Ia melihat jika selama ini permasalahan yang harus di benahi sebenarnya bukan pada penambahan ruas jalan. Tetapi yang jadi prioritas harusnya terkait dengan restrukturisasi angkutan umum. "Saat ini ada sekitar 12.000 angkutan umum, itu yang harus direstrukturisasi. Bukan menambah jalan baru. Kalau memang mau bikin tol ya untuk angkutan umum," tambah Danang.

Seperti sudah diketahui, Pemprov DKI Jakarta akan membangun enam ruas jalan tol dalam kota melalui Kementerian Pekerjaan Umum.

Pada tahap pertama proyek ini akan dibangun dua ruas yakni koridor Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dan koridor Sunter-Bekasi dengan panjang 11 kilometer. Lalu tahap kedua yakni Koridor Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dan Kemayoran-Kampung melayu sepanjang 9,65 kilometer.

Sedang tahap ketiga di koridor Ulujami-Tanah Abang sepanjang 8,27 kilometer, terakhir tahap keempat yakni Koridor Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×