kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin dukung pendirian pabrik SMGR di Rembang


Minggu, 19 Maret 2017 / 16:00 WIB
Kemenperin dukung pendirian pabrik SMGR di Rembang


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemprin) terus mendorong pertumbuhan investasi semen nasional. Maka dari itu, Kemprin turut mendukung agar pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. di Rembang, Jawa Tengah tetap berdiri.

Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, keberadaan pabrik Semen Indoensia di Rembang bisa memberi manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Kepastian investasi pembangunan industri strategis seperti pabrik semen perlu dijaga keberlanjutannya karena membawa efek berganda bagi perekonomian daerah dan nasional.

Hal ini juga terjadi pada pabrik Semen Indonesia di Rembang. "Manfaatnya antara lain penyerapan tenaga kerja dan penumbuhan industri kecil berbasis semen yang bisa dikembangkan untuk masyarakat Rembang dan sekitarnya,” kata Airlangga di Jakarta, Minggu (19/3), sebagaimana dikutip dari keterangan resminya kepada KONTAN.

Diproyeksikan, nilai investasi pabrik semen Rembang mencapai Rp 4,9 triliun dengan jumlah tenaga kerja untuk mengoperasikan pabrik yang menggunakan teknologi canggih ini sekitar 261 orang. Selanjutnya, untuk mendukung unit lainnya, bakal menyerap tenaga kerja mencapai 1.600 orang. Dari total peluang kerja tersebut, masyarakat lokal dan sekitarnya akan dilibatkan.

Sementara itu, pakar ekonomi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Muhammad Feriady mengatakan, keberadaan pabrik semen Rembang dinilai akan berdampak positif pada sektor ekonomi mikro di daerah sekitarnya. “Dengan jalannya kegiatan ekonomi dari beroperasinya pabrik semen, maka sektor lain seperti industri kecil dan menengah (IKM) juga berpeluang akan hidup,” ujarya.

Lebih lanjut, kata Feriady, industrialisasi di sebuah provinsi akan berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD). Dalam hal ini, tentu pembangunan di Jawa Tengah akan lebih baik lagi ke depannya.

"Jika pembangunan infrastruktur dan SDM berjalan baik, maka angka kesejahteraan juga akan meningkat. Terutama di daerah sekitar Rembang yang merupakan salah satu wilayah yang tergolong miskin di Jawa Tengah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×