kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan harga pangan dunia pengaruhi harga lokal


Senin, 10 Juli 2017 / 07:14 WIB
Kenaikan harga pangan dunia pengaruhi harga lokal


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kenaikan harga pangan dunia dalam dua tahun terakhir dikhawatirkan berdampak pada harga pangan nasional. Pasalnya, sejumlah produk pangan masih diimpor seperti daging sapi, gandum dan susu. Berdasarkan indeks harga pangan Food Agriculture Organization (FAO) menunjukkan, tren harga pangan dunia menanjak.

Pada bulan Juni 2017, indeks harga pangan FAO menyentuh level tertinggi dalam dua terakhir yakni di level 175,2. FAO mencatat kenaikan ahrga pangan dunia seperti daging, susu dan gandum rata-rata sebesar 7% per tahun.

Wakil Ketua Umum Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Didiek Poerwanto membenarkan tingginya harga sapi dalam dua tahun terakhir. Ia mengatakan saat ini harga sapi dari Australia sudah berada di atas rata-rata tiap tahunnya. "Saat ini rata-rata harga sapi mencapai US$ 3,3-3,5 per kilogram (kg) hidup," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (9/7).

Harga tersebut jauh lebih tinggi daripada harga pada kondisi normal yang rata-rata mencapai US$ 2,9 per kg. Dengan harga mencapai US$ 3,5 per kg hidup, maka ketika sampai di Indonesia harganya sudah mencapai Rp 45.000 per kg hidup dari harga normal Rp 40.000 per kg hidup.

"Meskipun harganya tinggi, tapi tidak begitu berpengaruh pada harga daging sapi dalam negeri karena adanya daging beku impor yang lebih murah," terangnya.

Sementara itu, harga gandum dunia dalam dua tahun terakhir juga mengalami fluktuasi dan mencapai puncak tertinggi pada bulan Juni 2016 sebesar US$ 588 per ton, kemudian pada akhir tahun turun menjadi US$ 4,47 per ton dan pada 7 Juli 2017 kembali naik menjadi US$ 5,35 per ton.

Sebelumnya, Ketua Umum Aptindo Franciscus Welirang (Franky) mengatakan pada tahun ini impor gandum konsumsi diperkirakan mengalmai kenaikan 5% - 6% atau mencapai 8,71 juta ton hingga 8,79 juta ton dibandingkan tahun lalu yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 8,3 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×