kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KNI bidik produksi 2017 capai 290.000 ton


Kamis, 08 Juni 2017 / 17:00 WIB
KNI bidik produksi 2017 capai 290.000 ton


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

BONTANG. PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) berharap bisnis bahan baku peledak bisa lebih bagus pada tahun ini. Meskipun dari sisi produksi batubara belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan hingga pertengahan 2017.

Direktur Utama KNI, Antung Pandoyo mengatakan, produksi KNI pada tahun ini diharapkan bisa mencapai 280.000-290.000 ton. Proyeksi produksi tersebut sekitar 96% dari kapasitas produksi KNI yang mencapai 300.000 ton per tahun.

Produksi KNI pada tahun ini memang meningkat dibandingkan realisasi produksi KNI dalam dua hingga tiga tahun belakang. "Dua-tiga tahun lalu produksi kami 80% dari kapasitas rata-rata," ujar Antung, Kamis (8/6).

Antung menjelaskan, kenaikan produksi tersebut akan tertopang dari permintaan ekspor produk KNI yang tahun ini meningkat. Maklum saja, kondisi bisnis batubara yang jadi target pasar utama KNI masih lesu pada tahun ini.

Tidak heran, KNI kerap mengekspor produknya ke negara-negara sekitar Indonesia. "Kami akan tertolong permintaan ekspor. Ekspor untuk Papua Nugini, Australia, Filipina, dan Malaysia," imbuhnya.

Antung bilang, KNI harus mampu memproduksi bahan baku peledak dengan kualitas bagus. Dengan begitu produksi KNI bisa diserap ke luar negeri.

"Ini memang di tengah-tengah menurunnya produksi batubara Indonesia saat ini, kami masih bisa survive dengan mengandalkan produk kami yang bagus. Kami selalu mengatakan best quality atau world class quality, makanya kami bisa menjual, memanfaatkan untuk ekspor," ungkapnya.

Di luar strategi itu, Antung menyebut, KNI belum memiliki rencana ekspansi apapun. Salah satu faktornya bisnis batubara yang masih lesu. "Pasar batubara sedang lesu. Belum ada satu case yang kami ajukan ke pemegang saham untuk meningkatkan kapasitasnya," ujarnya.

Sementara untuk penjualan domestik, KNI masih mengandalkan perusahaan-perusahaan batubara besar untuk memasarkan produknya. Beberapa perusahaan tersebut diantaranya adalah Kaltim Prima Coal (KPC), Indomenco, Newmont, Freeport Indonesia, dan Adaro.

Asal tahu saja, KNI merupakan produsen Amonium Nitrat (AN) berbentuk butiran berpori (prilled) terbesar di Indonesia dengan kapasitas 300.000 ton per tahun. Pabrik AN yang dimiliki KNI ini terletak di Bontang, Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×