kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban Skandal Susu China Semakin Meluas


Senin, 22 September 2008 / 19:40 WIB
Korban Skandal Susu China Semakin Meluas
ILUSTRASI. TAJUK - Ahmad Febrian


Reporter: Harris Hadinata | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Skandal susu yang tercemar melamin di China semakin meluas. Jumlah korban terus membengkak. Selain itu, kasus ini juga telah mulai merembet ke negara lain. Sebab, ternyata, banyak produsen makanan di negara lain yang menggunakan susu produksi China sebagai bahan baku.

Menurut Menteri Kesehatan China Chen Zu, jumlah anak-anak korban susu bubuk yang tercemar melamin telah mencapai lebih dari 54.000 anak. Dari angka itu, jumlah anak yang sempat dirawat di rumah sakit bertambah menjadi 12.892, dari sebelumnya 6.244 anak. Sekitar 104 anak di antaranya berada dalam kondisi kritis. Sejauh ini, empat bayi juga telah meninggal akibat batu ginjal.

Selain di China daratan, di Hong Kong, seorang anak perempuan berusia tiga tahun juga mengidap batu ginjal akibat mengonsumsi susu produksi Inner Mongolia Yili Industrial Group Co., salah satu produsen susu China yang memproduksi susu tercemar itu, selama 15 bulan terakhir. Sebagai catatan, selain Yili, nama China Mengniu Dairy Co., Bright Dairy & Food Co., dan Sanlu Group Co. juga masuk daftar perusahaan yang memproduksi susu beracun itu.

Dua jaringan supermarket terbesar di Hong Kong, Wellcome and ParkNShop, telah menarik produk susu Nestle SA karena menemukan kandungan melamin di produk itu.

Beberapa negara tujuan ekspor produk susu China lainnya juga langsung bereaksi. Pemerintah Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan melarang peredaran susu produksi China di pasar serta memerintahkan penarikan susu yang telah beredar.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina tengah menguji secara acak produk-produk susu dari China. "Kami akan segera menarik semua produk itu kalau terbukti mengandung melamin," tegas Menteri Kesehatan Philipina Francisco Duque III.

Sementara, Marudai Food Co. Ltd, produsen makanan dari Jepang, telah menarik roti produksinya dari pasar karena menggunakan susu produksi Yili. Nissin, produsen makanan asal Jepang lainnya juga menarik produk makanannya yang menggunakan bahan baku dari China.

Di Taiwan, King Car Food Industrial Co. menarik produk sup instan, teh susu, dan kopi Mr. Brown karena memakai bahan baku susu China yang tercemar melamin.

Ancaman untuk produsen

Perdana Menteri China Wen Jiabao menegaskan, pihak-pihak yang bertanggungjawab atas kasus susu beracun ini akan dijatuhi hukuman berat.

Di lain pihak, kasus susu beracun ini membuat para produsen susu di desa-desa China jadi sengsara. Industri susu di China menghentikan aktivitasnya karena permintaan turun drastis.

Beberapa produsen susu terpaksa membuang susu mereka atau menjualnya dengan harga murah. "Saya lebih baik menjualnya dengan harga murah ke warga desa, setidaknya saya mendapat penghasilan," ujar Ma Junxi, seorang produsen susu.

Bahkan, karena tidak ada kepastian kapan kasus ini akan berakhir, para penghasil susu berniat menjual sapi mereka untuk mengurangi kerugian.

Reuters, AP




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×