kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I-2018, pergerakan pesawat di bandara AP II tumbuh 10,6%


Senin, 16 April 2018 / 17:38 WIB
Kuartal I-2018, pergerakan pesawat di bandara AP II tumbuh 10,6%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) II mencatatkan pertumbuhan pergerakan pesawat di 14 bandara yang dikelola perusahaan. Sepanjang kuartal I 2018, pergerakan pesawat AP II mencapai 210.543 pergerakan naik 10,6% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatatkan 190.409 pergerakan.

Selain karena pengembangan yang dilakukan, pertumbuhan itu juga ditopang dengan bertambahnya bandara yang dikelola. Sejak kuartal III-2017, AP II sudah resmi mengelola Bandara Blimbingsari Banyuwangi. Bandara ini mencatatkan 1.124 pergerakan selama tiga buulan pertama tahun ini.

Pertumbuhan pergerakan tertinggi terjadi di Bandara Raja Haji Fisabilillah dengan kenaikan hingg 66,3% menjadi 1.340, disusul Bandara Silangit dengan kenaikan 48,9% menjadi 1.248, Bandara Sutan Iskandar Muda tumbuh 26,7% menjadi 2.766 pergerakan, Bandara Sultan Thaha naik 24,9% menjadi 4.194 pergerakan dan Bandar Supadio naik 22,6 % menjadi 10.271 pergerakan.

Dari bandara yang dikelola itu, terdapat satu yang mengalami penurunan pergerakan yaitu Bandara Depati Amir yang tercatat turun 13,5% menjadi 4.846 pergerakan.

Sementara Pergerakan pesawat di Bandara Halim Perdana Kusuma naik 3,9%, di Bandara Soekarno Hatta naik 7,8%, Bandara Kualanamu tumbuh 9,3%, Bandara Minangkabau naik 12,3%, Bandara Sultan Mahmud Baharuddin II naik 17,7%, Bandara Husen Sastranegara meningkat 17,8% dan Bandara Sultan Syarif Kasim II naik 18,9%.

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama AP II mengatakan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan pergerakan pesawat di bandara yang mereka kelola terutama di bandara yang sudah cukup padat. " Kita sedang membangun runway 3 di Bandara Soekarno Hatta dan jalur penghubung antara runway 1 dan runway 2 di sisi timur bandara atau east cross taxiway." Katanya di Jakarta, Minggu (15/4).

Pembangunan runway ketiga ini akan menelan investasi sebesar Rp 1,6 triliun. Proyek ini membutuhkan lahan seluas 216 hektare (ha) dan hingga saat ini AP II telah berhasil membebaskan sekitar 115 ha.

Dengan pembebasan lahan yang sudah signifikan, pembangunan proyek landasan pacu ini akan segera dilakukan. Awaluddin mengatakan, pengerjaannya kontruksinya ditargetkan akan dimulai akhir April 2018 yang akan digarap PTPP. Pembangunan proyek tersebut akan memakan waktu 16 bulan sehingga ditargetkan akan rampung pada Juli atau Agustus 2019.

Sedangkan east cross taxiway (ECT) akan dibangun secara bertahap. Tahap I akan menelan investasi Rp 1,5 triliun dimana pembangunannya akan digarap oleh PT Hutama Karya. Konstruksi proyek ini sudah dimulai sejak Januari 2018 dan ditargetkan beroperasi pada Juni 2019.

Hingga pertengahan April 2018, progres pembangunan ECT sudah mencapai 15,3%. "Kami targetkan konstruksi fisik proyek ini sudah selesai pada April 2019. Setelah itu akan kita lakukan verifikasi sehingga bisa beroperasi pada Juni 2019," kata Awaluddin.

Setelah pembangunan east cross taxiway dan runway ketiga itu rampung, AP II menargetkan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno Hatta akan meningkat dari posisi 81 pergerakan pada saat ini menjadi 114 pergerakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×