kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,87   4,27   0.43%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kunjungi Kupang, Menteri Rini ingin swasembada garam


Selasa, 14 Agustus 2018 / 22:38 WIB
Kunjungi Kupang, Menteri Rini ingin swasembada garam
ILUSTRASI. MENTERI BUMN PANEN GARAM


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BIPOLO. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong peningkatan produksi garam nasional untuk swasembada garam. Maka, PT Garam (Persero) sebagai satu-satunya BUMN di industri garam akan terus meningkatkan produktivitasnya.

Keberadaan ladang garam milik PT Garam di Bipolo merupakan salah satu lahan garam potensial yang masih akan terus dikembangkan untuk mendorong kapasitas produksi nasional dan perbaikan ekonomi masyarakat sekitar.

"Lahan garam di sini cukup luas dan potensial. Tentunya ini akan sangat bermanfaat terutama dalam mendorong perbaikan ekonomi masyarakat Bipolo khususnya dan masyarakat NTT umumnya,” ungkap Rini dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (14/8).

Hal itu disampaikan Menteri BUMN Rini Soemarno usai melakukan panen garam bersama ratusan petani garam di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/8).

Selain potensi dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari hasil panen garam tersebut, lanjut Rini, keberadaan lahan garam di Desa Bipolo juga dapat dimanfaatkan untuk tambak ikan atau udang sebagai alternatif penghasilan masyarakat.

Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko menambahkan, pihaknya terus mendorong peningkatan produksi garam dengan berbagai macam cara terutama melalui pemasangan Geomembrane pada meja kristal, ekspansi lahan garam di Desa Bipolo, penerapana metode prisma dan mengoptimalkan aset penggaraman.

Kapasitas produksi garam di Desa Bipolo sekitar 30.000 ton per tahun, namun saat ini produksi PT Garam masih di level 15.000 ton per tahun.

"Dengan upaya-upaya yang terus kita lakukan, diharapkan di tahun 2020-2021 nanti kapasitas garam di Bipolo dapat mencapai kapasitas optimalnya. Harga garam yang kami beli di sini berkisar di Rp 1.450-1.500  per kg” ungkap Budi.

Selain mendorong peningkatan kapasitas produksi, keberadaan lahan garam milik perseroan diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar Desa Bipolo karena dengan adanya lokasi penggaraman Bipolo ini, perseroan membutuhkan tenaga kerja terampil yang siap di tempatkan di beberapa lokasi kerja PT Garam (Persero)

Kemudian demi memaksimalkan pemanfaatan lahan tersebut, maka pemberdayaan bagi petani garam dengan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat diperlukan. Oleh karena itu, Rini mendorong PT Garam untuk bisa bersinergi dengan HIMBARA memberikan KUR bagi petani agar petai-petani garam di Desa Bipolo mendapatkan kemudahaan dalam akses pendanaan dan pemberdayaan.

Selain kegiatan panen bersama, dilakukan pula Penandatanganan Kerja Sama (PKS) antara PT Bank Negara Indonesia (Persero Tbk) dan PT Garam (Persero) dalam rangka percepatan penyaluran KUR bagi petani garam di Bipolo. PKS ini tidak hanya mengatur penyediaan permodalan, namun juga capacity building pengelolaan garam oleh rakyat.

Melalui sinergi BNI dan PT Garam ini petani akan mendapatkan berbagai manfaat, yaitu pertama, mendapatkan pembinaan, akses pembiayaan, dan akses pasar hasil panen garam.

Kedua, mendapatkan kualitas dan produktivitas sesuai dengan standar garam konsumsi dan industri nasional dan Ketiga, harga jual garam lebih pasti dan lebih tinggi dari harga pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×