kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lippo incar bisnis kesehatan di Singapura


Kamis, 09 Februari 2017 / 07:54 WIB
Lippo incar bisnis kesehatan di Singapura


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Grup Lippo berencana menambah portofolio bisnis kesehatannya di tahun ini. Tak tanggung-tanggung, perusahaan ini melebarkan sayapnya hingga ke negeri seberang, yakni Singapura.

Seperti dilansir media Singapura The Business Times, Grup Lippo dikabarkan menawarkan untuk menyerap sebagian saham yang dilepas perusahaan asal Singapura, Healthway Medical. Grup Lippo mengajukan penawaran sebesar S$ 0,042 per saham. Jika terjadi kata sepakat, perseroan ini bakal merogoh kocek mencapai S$ 103 juta atau sekitar Rp 1,34 triliun.

Lippo melakukan penawaran ini tidak secara langsung, melainkan melalui Gentle Care. Gentle Care ini sebenarnya merupakan anak usaha Valiant Leader. Namun, Gentle Care juga dimiliki oleh Lippo China Resources (LCR) dan Lippo Capital secara tidak langsung.

Harga yang ditawarkan Grup Lippo tergolong premium. Lantaran 5% lebih tinggi dibanding harga saham Healthway saat pengumuman rencana divestasi tersebut disampaikan ke publik.

Tapi para petinggi Lippo Grup masih tutup mulut terkait rencana masuk ke bisnis kesehatan di Negeri Singa tersebut. "Saya belum menerima informasi ini," ujar VP Head of Corporate Communications LPKR Danang Kemayan Jati, Rabu (8/2). Investor Relation LPKR Mark Wong juga masih belum bersedia memberi konfirmasi terkait rencana ekspansi tersebut.

Yang jelas, rencana akusisi ini dilatarbelakangi oleh prospek industri kesehatan yang cukup cemerlang di Singapura. Pada saat yang bersamaan, Grup Lippo juga memiliki agenda memperbesar bisnis kesehatannya.

Di Indonesia, Lippo juga terus berusaha memperlebar bisnisnya di sektor kesehatan melalui akuisisi rumah sakit dan pembangunan rumah sakit baru. Hal ini dilakukan lewat anak usahanya, PT Siloam International Tbk (SILO).

Pada pertengahan Januari lalu, SILO menyatakan akan mengakuisisi dua rumahsakit, yakni Rumah Sakit Umum Sentosa di Bekasi and Rumah Sakit Graha Ultima Medika di Mataram. Hanya saja, manajemen SILO menekankan, proses akuisisi sangat bergantung pada hasil dan kesimpulan uji kelayakan yang dilaksanakan sebelumnya.

Rencananya, Siloam akan mengakuisisi 100% saham Sentosa. Nilainya Rp 26,5 miliar. Siloam juga mengincar 100% saham Graha Ultima dengan nilai Rp 155 miliar.

Tahun ini, SILO juga berencana mengerek belanja modalnya menjadi Rp 1,7 triliun. Padahal tahun lalu, capital expenditure (capex) SILO hanya Rp 1,3 triliun.

Selain untuk akuisisi rumahsakit, capex tersebut juga digunakan untuk menambah 16 rumahsakit greenfield. Hingga kuartal III-2016, SILO mengelola 23 rumahsakit dan 16 klinik di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×