Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Manggis salah satu andalan ekspor buah Indonesia. Warga luar negeri ternyata meminati manggis. Terbukti, ekspor manggis semakin meningkat.
Kementerian Perdagangan (Kemdag) mencatat sepanjang Januari-Mei 2015 ekspor manggis melojak tinggi naik 153% atau senilai US$ 13,7 juta bila dibandingkan periode sama tahun 2014.Total nilai ekspor manggis tahun 2014 sebesar US$ 6,5 juta.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemdag Nus Nuzulia Ishak mengatakan negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Thailand sebesar 42%, Malaysia 25%, Hong Kong 22,3%, Uni Emirat 3% dan Singapura 2,2%. "Kalau dari data Kemdag, ekspor manggis ke Jepang masih belum tercatat, kalau pun ada volumenya pasti kecil," ujar Nus kepada KONTAN, Rabu (29/7).
Saat ini, lanjut Nus, Jepang masih banyak mengimpor manggis dari Meksiko dan Taiwan. Ia mengatakan, kalau ada dukungan dari Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk bisa menembus pasar Jepang untuk produk manggis dan salak, maka potensi ekspor manggis Indonesia akan lebih tinggi lagi. Sebab, Jepang merupakan negara yang paling ketat persyaratannya. "Jadi kalau sudah bisa masuk Jepang itu, maka ke negara-negara lain pun akan mudah," imbuh Nus.
Berdasarkan data impor manggis dunia, padatahun 2014 tercatat sebesar US$ 2,3 miliar, Indonesia masih menduduki peringkat eskportir ke-31. Peringkat itu jauh di bawah Meksiko, Thailand, India dan Brasil yang beruturut-turut menduduki peringkat 1 sampai 4. Saat ini, Indonesia memiliki tiga perusahaan eksportir manggis terbesar yang menjadi andalan yakni pertama PT Alamanda Sejati Utama asal Jawa Barat yang rutin mengekspor ke Hong Kong, Thailand dan Uni Emirat Arab. Kemudian disusul PT Corona Prayitna asal Jakarta yang mengekspor ke Hong Kong dan Taiwan. dan Terakhir adalah CV Sumber Buah asal Cirebon yang mengekspor ke Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
