kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45998,34   4,74   0.48%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membidik dan mendidik pemilik apartemen


Selasa, 17 Mei 2016 / 15:57 WIB
Membidik dan mendidik pemilik apartemen


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: S.S. Kurniawan

Hunian jangkung terus tumbuh di kota-kota besar di Indonesia. Jones Lang LaSalle, konsultan properti, mencatat, selama empat tahun ke depan, pasar akan kedatangan 82.000 unit apartemen baru.

Alhasil, total pasokan apartemen menembus 239.000 unit di 2019 mendatang. Tapi, sebagai negeri rawan bencana alam, risiko pun mengintip hunian pencakar langit yang banyak berdiri di negara kita, sekaligus para penghuninya.

Maklum, Indonesia menjadi langganan gempa bumi. Banjir pun sering melanda.

Peluang besar ini rupanya disambar oleh PT Asuransi Allianz Utama Indonesia yang meluncurkan asuransi perlindungan diri untuk pemilik unit apartemen. Namanya, Allianz ApartemenKu.

Peter van Zyl, Presiden Direktur Allianz Utama, mengatakan, biasanya pengelola apartemen sudah mengasuransikan gedung hunian vertikal sesuai Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988. Tapi, asuransi gedung ini tidak secara spesifik melindungi pemilik unit dan tak dilengkapi perlindungan unit yang disebabkan oleh bencana.

Menurut Peter, Allianz Utama melakukan pengembangan produk tersebut sejak tahun lalu, dengan memperhatikan dan mempelajari berbagai faktor serta tren asuransi perlindungan diri yang ada di pasar. Berangkat dari situ, perusahaan asuransi asal Jerman ini pun menarik dua kesimpulan.

Yang pertama, hunian vertikal semakin jadi preferensi bagi pola hidup masyarakat perkotaan di Indonesia.

Kedua, selain fisik unit yang dilindungi dengan asuransi jenis properti, pemilik apartemen juga membutuhkan perlindungan yang bisa menjamin kelangsungan aktivitasnya ketika risiko menimpa unitnya.

“Produk ini memberikan jaminan langsung kepada pemilik unit tanpa harus lewat jalur pengelola atau perhimpunan penghuni,” jelas Peter kepada KONTAN.

Memang benar, hasil pengamatan Allianz Utama sewaktu mengembangkan produk ini menunjukkan, kasus kerusakan apartemen akibat bencana sangat minim. Tapi, ini bukan menjadi katalis Allianz Utama membesut proteksi itu.

Asuransi ini menjanjikan manfaat santunan kehilangan fungsi tempat tinggal unit apartemen akibat kebakaran, gempa, petir, ledakan, kejatuhan pesawat, dan banjir. Uang santunan bisa dipakai untuk memperbaiki unit apartemen beserta isinya.

Atau, bisa juga digunakan untuk menyewa tempat tinggal sementara ketika unit apartemen tidak bisa ditinggali oleh si pemilik.

Selain itu, produk asuransi ini memberikan biaya akomodasi sementara ketika akses jalan menuju apartemen terendam banjir. Tentu saja juga ada santunan jika pemegang premi meninggal dunia atau cacat tetap akibat kecelakaan, seperti lazimnya asuransi lain.

Makanya, Adrian Dosidowa, Head of Corporate Communication Allianz Utama, menjelaskan, asuransi ini merupakan produk yang tidak hanya fokus pada objek, juga subjek. Selama ini produk asuransi kerugian yang mencakup asuransi kebakaran dan properti lebih menitikberatkan pada penggantian kerugian aset.

Nasabah ritel

Sudah barang tentu, Allianz Utama mengincar nasabah ritel yakni pemilik apartemen. Cuma, perusahaan asuransi yang masuk ke Indonesia tahun 1981 silam ini tidak membatasi segmen nasabah, misalnya, hanya untuk pemilik apartemen mewah.

Dus, bagi pemilik apartemen kelas menengah pun bisa membeli produk itu. Allianz Utama mematok tarif premi sebesar 0,2% dari nilai santunan meninggal dunia.

Nilai santunan untuk meninggal terbagi ke dalam empat plan: Rp 100 juta, Rp 250 juta, Rp 500 juta, dan Rp 1 miliar.

Dengan tarif premi ini, Peter optimistis asuransi yang membidik unit apartemen ini akan diminati para calon nasabah. Sebab, sifat produknya juga sederhana alias mudah dipahami serta memberikan manfaat yang luas dan beragam bagi pemilik apartemen.

Sayang, Peter enggan membeberkan target premi maupun kontribusi Allianz ApartemenKu terhadap total pendapatan premi Allianz Utama. “Fokus kami saat ini adalah, bagaimana produk ini bisa memiliki awareness (kesadaran) dan pemahaman yang baik di pangsa pasarnya,” ungkap Peter.

Soalnya, Peter bilang, pemilik apartemen sejatinya menyadari risiko yang mungkin terjadi pada unitnya. Tapi, seringkali mereka mengabaikan dampak finansial dari risiko itu.

Cuma, Adrian menambahkan, dalam jangka pendek menengah peranan Allianz ApartemenKu masih kecil terhadap total pendapatan premi perusahaan. “Mungkin malah di bawah 10%,” ucap dia.

Info saja, Allianz Utama belum mengeluarkan kinerja bisnis tahun 2015 lalu. Untuk tahun 2014, mereka mengantongi pendapatan premi bruto sebesar Rp 1,14 triliun.

Kalaupun memang nanti klaim yang ada ternyata sedikit mengingat selama ini kejadian yang menimpa apartemen sangat minim, tentu menjadi keuntungan bagi Allianz Utama. Tapi, Adrian menegaskan, bukan berarti karena risikonya kecil lantas perusahaannya menjajakan produk ini untuk mengejar pendapatan premi.

Sebab, sekalipun rendah, risiko tetap ada. Dan, “Kami tetap berkomitmen untuk membayar klaim jika ada,” tegasnya.

Selain itu, tentu saja, Allianz juga punya pekerjaan rumah untuk mengedukasi pasar terhadap produk seperti ini.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×