kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag: Sulit untuk memerangi tengkulak


Jumat, 09 Maret 2018 / 17:25 WIB
Mendag: Sulit untuk memerangi tengkulak
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memeriksa beras impor dalam gudang penyimpanan mili


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan tengkulak merupakan faktor yang memperpanjang rantai distribusi komoditas pangan. Rantai distribusi yang panjang ini pulalah yang menyebabkan tingginya harga-harga komoditas pangan.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan peran pemerintah sangat dibutuhkan khususnya dalam menyediakan akses perbankan untuk memerangi tengkulak tersebut.

Enggar menjelaskan, memerangi tengkulak merupakan hal yang sulit dihilangkan. Pasalnya, sejak petani menanam, tengkulak sudah hadir untuk membeli hasil tanaman tersebut terlebih dahulu.

“Kalau kita membicarakan kemitraan, barangkali itulah bentuk kemitraan antara tengkulak dengan petani,” ujar Enggar, Jumat (9/3).

Enggar mengatakan, program pembiayaan dari perbankan pun sudah sempat ada. Namun, tidak semua petani memiliki akses perbankan tersebut. Karena itu, pengusaha dibutuhkan sebagai penyerap komoditas pangan (offtaker).

Namun, menurut Enggar, ada pula bank yang meminta pengusaha sebagai penjamin pendanaan (avalis) untuk petani. Sementara, tidak semua pengusaha siap menjalankan hal ini.

Enggar membeberkan, pemerintah pun tengah berupaya untuk memotong rantai distribusi ini dengan memanfaatkan teknologi.

“Di era digitalisasi ini pemanfaatkan teknologi itu akan didorong semaksimal mungkin, nanti pun akan ada sistem informasi perdagangan antar pulau dan antar provinsi untuk memotong rantai distirubusi,” ujar Enggar.

Enggar berharap, dengan diperpendeknya rantai distribusi ini, akan ada pembagian hasil yang lebih seimbang untuk petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×