Menhub incar 30% warga pindah ke transportasi umum

Selasa, 19 September 2017 | 15:31 WIB   Reporter: Cecylia Rura
Menhub incar 30% warga pindah ke transportasi umum


BISNIS TRANSPORTASI - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan Mega City Bekasi melakukan uji coba moda transportasi baru, Trans Jabodetabek Premium dan Royal Trans Jakarta dengan rute Mega City Bekasi - Plaza Senayan Jakarta.

Dalam uji coba tersebut, turut hadir Menteri Perhubungan Budi Karya yang juga ikut masuk dalam bus Trans Jabodetabek Premium, Selasa (19/9).

Kepala BPTJ Bambang Prihartono berharap, penambahan transportasi bisa mengajak pengguna kendaraan pribadi mengandalkan kendaraan umum.

Menhub Budi Karya juga mengatakan besar harapannya agar pengadaan transportasi ini dapat berjalan lancar dan menjadi alternatif warga.

"Harus kita maksimalkan agar traveling time masyarakat itu lebih pendek. Kalau sekarang dari satu tempat ke tempat lain masih menggunakan tiga moda transportasi, kita menargetkan bisa cukup dua moda transportasi saja," kata Budi, Selasa (19/9).

Harapan Budi, 30% masyarakat dapat beralih ke kendaraan umum.

Berdasarkan data tertulis yang diperoleh KONTAN dari BPTJ, dalam skenario rencana operasi jalur khusus angkutan umum diasumsikan 50% volume kendaraan masuk dikurangi, yakni sekitar 2.200 kendaraan di pagi hari antara pukul 05.00 - 08.00, dengan okupansi 1,5 orang.

Lalu, jumlah pengguna kendaraan pribadi yang pindah ke angkutan umum sebesar 3.300 penumpang dengan perhitungan 2.200 kendaraan dikalikan 1,5 orang.

Sementara, jumlah bus yang dibutuhkan adalah 66 unit bus kelas premium dengan fasilitas free wifi, seat belt, dan charger yang diperoleh dari perhitungan 3.300 penumpang dibagi kapasitas bus sejumlah 50 seat.

Menanggapi hal ini, Kepala PPD Tatan Rustandi juga sepakat, mengingat pergerakan warga Jakarta sudah mencapai 20 juta lebih per harinya. Saat ini, dalam catatan dia kereta commuter line menampung 1 juta orang per hari, sedangkan bus sekitar 200.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru