kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menperin: Total investasi Tiongkok US$ 1,07M


Senin, 16 Oktober 2017 / 12:14 WIB
Menperin: Total investasi Tiongkok US$ 1,07M


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto telah menyampaikan keunggulan industri manufaktur nasional kepada delegasi China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Shanghai.

Delegasi tersebut berencana menyelenggarakan pameran impor di Shanghai, Tiongkok pada tahun 2018 dan sedang mengukur kemampuan sektor manufaktur di Indonesia yang potensial untuk dijajaki kerja sama dengan industri asal Negeri Tirai Bambu.

“Mereka melaporkan, sebagian industri di Tiongkok akan hijrah, dari manufaktur ke sektor jasa. Apalagi labor cost mereka sudah cukup tinggi, sehingga mereka melihat ada potensi sebagian pelaku industri Tiongkok akan pindah ke Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (16/10)

Menperin menjelaskan, Indonesia telah menyiapkan kawasan industri yang khusus untuk menampung industri dari Tiongkok. Kawasan tersebut berlokasi di Karawang dengan luas lahan sekitar 200 hektare (ha). “Kawasan tersebut akan mendukung beberapa sektor industri seperti otomotif, elektronika, sepatu, tekstil, pakaian, dan petrokimia,” sebutnya.

Airlangga menambahkan, investasi Tiongkok khususnya di sektor otomotif semakin berkembang pesat. Ada dua pabrik kendaraan asal Tiongkok yang telah beroperasi dengan nilai investasi sebesar Rp 16 triliun dan sudah mampu menunjukkan hasil penjualannya cukup baik.

“Indonesia bisa menjadi basis produksi dan ekspor yang potensial, selain memiliki domestic market yang sangat besar. Bahkan, value chain industrinya sudah ada,” ungkapnya.

Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total investasi Tiongkok ke Indonesia sepanjang tahun lalu menempati posisi kedua terbesar dengan nilai US$ 1,07 miliar. Uang tersebut mengalir ke dalam negeri melalui 520 proyek.

Airlangga juga telah menawarkan kawasan industri lainnya, seperti di Tanah Kuning, Kalimantan Utara. Kawasan dengan luas mencapai 10.000 ha ini akan dijadikan pusat industri berbasis aluminium. Kawasan yang dilengkapi pelabuhan internasional ini pun akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai modal utama penarik investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×