kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Fadel pusing urusi tambak udang eks Dipasena


Kamis, 26 Mei 2011 / 13:32 WIB
Menteri Fadel pusing urusi tambak udang eks Dipasena
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Seiring dengan naiknya harga emas yang mencapai Rp 1,022 juta per gram pada Selasa (28/7/2020), PT Pegadaian (Persero) mengajak masyarakat untuk mel


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengaku pusing mengurusi nasib PT Aruna Wijaya Sakti, anak usaha PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO). Hingga kini, Fadel mengaku belum menemukan titik temu mengatasi tambak udang eks Dipasena itu.

"Kami mengakui pusing kepala karena permintaanya Dipasena tidak match dengan kehendak rakyat," katanya di kantor Wapres, Kamis (26/5).

Aruna menghentikan pasokan listrik seiring dengan berhentinya operasional tambak. Perusahaan ini menganggap iklim usaha tambak udang sudah tidak kondusif lagi. Sayangnya, pemutusan aliran listrik ini merugikan aktivitas tambang dan keluarganya.

Pemerintah sendiri tidak mampu menyuplai listrik. Ini lantaran pemerintah tidak mempunyai anggaran untuk membayar pasokan listrik dari Aruna yang nilainya mencapai Rp 30 miliar. "Kami tidak mungkin membayar," tegasnya.

Fadel sudah melaporkan masalah ini ke Wakil Presiden Boediono dalam rapat terbatas kabinet. Intinya, dia meminta PT Perusahaan Listrik Negara mensuplai setrum ke petambak. "Kemarin sudah bicara dengan menteri ESDM dan sudah dibicarakan," katanya. Rencananya, dirinya juga akan bertemu dengan Gubernur Lampung dan Bupati Tulangbawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×