kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski cenderung tertekan, ini saham LQ45 yang masih prospektif


Minggu, 05 Agustus 2018 / 20:01 WIB
Meski cenderung tertekan, ini saham LQ45 yang masih prospektif
ILUSTRASI. Pasar Modal


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski cenderung alami koreksi sepanjang 2018, saham-saham anggota LQ45 masih berpotensi upside hingga akhir tahun. Berdasarkan RTI, harga saham LQ45 secara year to date (ytd) terkoreksi hingga 11,71%.

Koreksi tersebut nyaris dua kali lebih dalam dari koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara ytd, yakni koreksi 5,23%. Meskipun begitu, beberapa emiten LQ45 masih mencatatkan lonjakan signifikan pada harga sahamnya sepanjang tahun ini.

Beberapa saham tersebut antara lain PT Indah Kiat Pulp&Paper Tbk (INKP) yang menguat hingga 246,30%, disusul PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 82,93%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 44%, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 43,60% dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 40,10%.

Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengungkapkan, dalam outlooknya per 1 Agustus 2018, masih banyak saham LQ45 yang memiliki potensi kenaikan. "Banyak saham dari LQ45 yang upsidenya masih tinggi. Saat ini, dari saham komoditas yang masih banyak kita buy," kata Rovandi kepada Kontan, Jumat (3/8).

Namun, tren pergerakan IHSG hingga akhir tahun cenderung masih akan tertekan. Kondisi tersebut juga berlaku bagi saham-saham anggota LQ45.

"Sentimen positifnya lebih sedikit di akhir tahun," jelasnya.

Seperti, laporan keuangan emiten di kuartal III-2018 yang diharapkan bisa di atas ekspektasi. Selain itu, pemerintah yang mulai membatasi impor untuk mencegah "kebocoran" devisa negara juga bisa memberikan sentimen positif bagi pasar.

"Selain itu, menjaga mata uang rupiah agar tidak jatuh lebih jauh lagi, juga bagian dari sentimen positif," ungkapnya.

Adapun saham-saham LQ45 yang masih prospektif menurut Rovandi hingga akhir tahun adalah, PTBA rekomendasi buy dengan target harga Rp 5.700, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) rekomendasi buy dengan target harga Rp 4.700.

Sedangkan untuk PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dia memberi rekomendasi buy dengan target harga Rp 5.700, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) rekomendasi buy dengan target harga Rp 8.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×