kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi US$ 1,5 Miliar Pertamina Terancam Mundur Lagi


Jumat, 30 Juli 2010 / 10:57 WIB
Obligasi US$ 1,5 Miliar Pertamina Terancam Mundur Lagi


Reporter: Gentur Putro Jati |



JAKARTA. Rencana PT Pertamina (Persero) untuk menerbitkan obligasi US$ 1,5 miliar pada September 2010 dikhawatirkan mundur lagi.

Direktur Keuangan Pertamina M Afdal Bahaudin menjelaskan, sampai saat ini auditor yang dipercaya memeriksa laporan keuangan 2009 milik Perseroan belum menyelesaikan tugasnya. Padahal laporan keuangan yang sudah diaudit menjadi dasar penerbitan obligasi tersebut.

"Ernst&Young dan Kantor Akuntan Publik PSS Purwantono yang mengaudit laporan keuangan 2009. Auditor tentu membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya, apalagi E&Y merupakan auditor terbesar ke empat didunia, tentu kami tidak bisa menekan mereka harus menyelesaikannya secepat mungkin," kata Afdal, Jum'at (30/7).

Menurut Afdal, salah satu syarat penerbitan obligasi adalah laporan keuangan dua tahun terakhir harus selesai diaudit. Nah, Pertamina sudah menyelesaikan audit untuk laporan keuangan 2008, tinggal menunggu laporan keuangan tahun lalu selesai diperiksa.

"Timeline-nya sih September bisa selesai. Tapi setelah itu kami harus RUPS, due diligence, dan mempersiapkan aspek legal sebelum menerbitkan obligasi," jelasnya.

Namun, Afdal berharap penerbitan obligasi bisa terlaksana tahun ini juga. Pasalnya, perseroan belum bisa memenuhi kebutuhan belanja modal sebesar Rp 39 triliun tahun ini. Angka itu naik 56,4% dibanding anggaran belanja modal 2009 sebesar Rp 22 triliun.

"Semuanya kita gunakan untuk investasi di bisnis upstream, downstream, sampai midstream," pungkasnya.

Jadwal penerbitan obligasi global Pertamina sudah mundur dari target semula yaitu pada April-Mei 2010.

Sebelumnya, BUMN migas itu telah menunjuk tiga sekuritas yang akan berperan sebagai underwriter penerbitan obligasi global itu; yaitu Citigroup, HSBC, dan Credit Suisse.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×