kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK dorong pengembangan sektor kelautan dan perikanan lewat LKM nelayan


Rabu, 06 Juni 2018 / 23:03 WIB
OJK dorong pengembangan sektor kelautan dan perikanan lewat LKM nelayan
ILUSTRASI. PERMINTAAN IKAN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk terus memajukan sektor kelautan dan perikanan melalui LKM Nelayan yang operasionalnya diresmikan Presiden RI Joko Widodo di Desa Karangsong, Indramayu, Rabu (6/6).

Dalam rilis OJK yang diterima Kontan.co.id, Rabu (6/6), Presiden berpesan kepada nasabah dan nelayan jika menerima pembiayaan atau kredit harus digunakan untuk usaha yang produktif dan tertib mengembalikan pokok dan bunga.

Khusus untuk LKM Nelayan yang disebut sebagai bank mikro nelayan, ke depannya diharapkan bunganya lebih rendah dari saat ini dan tetap tanpa jaminan dan mengutamakan pendampingan untuk nelayan. Pendampingan dan perkuatan modal kerja LKM Nelayan ini dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan (LPMUKP).

Saat ini suku bunga dari LPMUKP kepada LKM Nelayan sekitar 3%, sementara suku bunga kepada nasabah 7% per tahun. "Kredit diberikan kepada nelayan sesuai kebutuhan, untuk keperluan pengadaan peralatan, pakan ternak, bibit untuk nelayan budidaya, dan pemeliharaannya," tulis Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo.

Sinergi OJK dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan selama ini sudah berjalan baik, seperti program asuransi nelayan, dengan capaian tahun 2017 sebanyak 500.000 nelayan dengan jumlah premi sebesar Rp 87,5 miliar, dan jumlah klaim per April 2018 sebesar Rp 36,3 miliar.

Selain itu sudah berjalan juga program asuransi usaha budidaya udang, dengan capaian sebanyak 2.004 pembudidaya, luas area 3.300 hektar dan jumlah premi sebesar Rp 1,5 miliar. Jumlah klaim per April 2018 yaitu 57,41 Ha dengan nilai klaim Rp 287 juta.

Selama ini OJK dan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menjalankan program Jaring (Jangkau, Sinergi dan Guideline) yang memberikan pembiayaan industri jasa keuangan kepada pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan pada posisi akhir Maret 2018 tercatat telah mencapai Rp 28,02 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×