kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omzet ritel Lebaran belum memuaskan


Selasa, 20 Juni 2017 / 11:01 WIB
Omzet ritel Lebaran belum memuaskan


Reporter: Markus Sumartomdjon, Siti Maghfirah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Para peritel berharap minggu ini menjadi puncak belanja Lebaran 2017. Bila ini benar terjadi, harapan peritel ini bisa menjadi titik balik bisnis ritel yang sejak tahun lalu lesu darah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mande mengatakan, penjualan ritel jelang Lebaran, utamanya di minggu pertama dan kedua belum sesuai harapan. Namun, para peritel berharap, peak season lonjakan belanja akan terjadi di minggu akhir jelang Lebaran.

Dengan begitu, Lebaran bisa jadi mesin penggerak industri ritel. Pasalnya, Aprindo mencatat, penjualan selama periode Lebaran biasanya memberi kontribusi 40% sampai 45% dari total omzet industri ritel nasional.

Tahun ini, Aprindo memproyeksi penjualan ritel domestik Rp 220 triliun, naik 10% dari penjualan industri ritel tahun lalu. Dengan asumsi sumbangan Lebaran 40%-45%, nilai belanja ritel Lebaran Rp 88 triliun- Rp 99 triliun.

"Minggu-minggu ini menjadi penentu kinerja kami di kuartal II dan III nantinya," kata Roy kepada KONTAN, Senin (19/6). Lebih detail, nilai belanja ritel periode Lebaran itu sebagian besar bersumber dari ritel makanan dan minuman dengan perbandingan bisa lebih besar 4%-5% dari ritel fesyen. Sebab, saat Ramadan, konsumen lebih banyak berbelanja kebutuhan pokok.

Ini pula yang membuat peritel makanan berani pasang target pertumbuhan bisnis lebih tinggi. Menurut Solihin, Direktur Hubungan Korporasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), Alfa memasang target penjualan selama periode Lebaran 20% lebih besar dari bulan biasa.

Mengakui penjualan minggu pertama dan kedua jelang Lebaran melandai, ia yakin target penjualan naik 20% dari bulan biasanya bisa tergapai. "Biasanya memang sebesar itu," ujarnya ke KONTAN.

Sebagai Direktur Komunikasi Korporasi PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) Roy bercerita, laiknya peritel lain, penjualan MPPA juga turun di minggu pertama dan dua jelang Lebaran. Tapi, ia berharap, minggu terakhir ini, penjualan MPPA bisa dobel digit.

Roy menduga, pola konsumsi masyarakat saat ini berubah dari yang biasa stok barang menjadi membeli sesuai kebutuhan. Mendekati Lebaran, konsumen akan berbelanja kebutuhan Lebaran seperti baju baru dan kebutuhan lainnya.

Ini pula yang membuat peritel fesyen seperti Sogo Department Store optimistis bisa meraup kenaikan 30% di Lebaran kali ini dibanding bulan biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×